Mohon tunggu...
Mushadi Iksan
Mushadi Iksan Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

Guru Matematika pada Sekolah Indonesia Moskow

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nostalgia Puasa di Moskow

4 Mei 2019   09:30 Diperbarui: 5 Mei 2019   03:00 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Biru di Sankt Petersburg (dokpri)

Dari laman facebook Himpunan Persaudaraan Islam Indonesia (HPII) Moskow, yang mengacu kepada informasi dari Dewan Mufti Russia, tanggal 1 Ramadhan 1440 H/2019 M jatuh pada tanggal 6 Mei 2019. Apa menariknya pengumuman ini?

Paling tidak ada 2 hal yang menarik bagi saya, terutama jika dibandingkan dengan kondisi di Indonesia. 

Pertama, pengumuman itu sendiri yang telah dilakukan beberapa minggu sebelum datangnya bulan Ramadhan, hal ini tentu berbeda dengan di Indonesia yang biasanya pengumuman dari pemerintah dilakukan di "last minute" walaupun ada organisasi Islam yang telah mengumumkan jauh sebelum bulan Ramadhan tiba.

Hal menarik kedua adalah lama atau durasi puasa dan sejujurnya saya lebih tertarik membahasa hal yang kedua ini. 

Bagi kita yang tinggal di Indonesia dan negara-negara yang relatif dekat dengan garis khatulistiwa, tentu durasi puasa ini tidak menjadi masalah. Sejak kita lahir sampai tua, durasi puasa tidak pernah berubah secara drastis, kalaupun ada perubahan masih dalam hitungan menit.

Hal ini berbeda dengan kondisi di negara-negara yang memiliki 4 musim, apalagi semakin dekat dengan daerah kutub. Mereka akan mengalami durasi puasa yang bervariasi setiap tahunnya, bahkan dalam 1 bulan perbedaan durasi puasa bisa masuk hitungan jam, bukan menit lagi.

Mengacu pada jadwal Salat bulan Mei 2019 yang diterbitkan oleh Historical Mosque Moscow melalui manar.ru, pada tanggal 6 Mei 2019, Imsak jatuh pada pukul 02.28 dan Maghrib jatuh pada pukul 20.17. Itu berarti umat Islam di wilayah Moskow dan sekitarnya akan menjalani hari pertama puasa selama 17 jam 49 menit. Woowwww!

Toko Buku di dalam lingkungan Historical Mosque, Moskow (dokpri)
Toko Buku di dalam lingkungan Historical Mosque, Moskow (dokpri)

Seperti yang pernah saya singgung dalam tulisan saya 3 tahun lalu Puasa, Moskow dan Puncak Musim Panas 2016, puncak musim panas akan terjadi di bulan Juni. Ini berarti hari kedua, ketiga dan seterusnya durasi puasa Ramadhan tahun ini akan semakin panjang. 

Berdasarkan jadwal puasa yang dikeluarkan oleh HPII Moskow, pada hari terakhir puasa (insya' Allah), imsak jatuh pada pukul 01.50 dan Maghrib jatuh pada pukul 21.06, ini berarti umat Islam di Moskow dan sekitarnya akan berpuasa selama 19 jam 16 menit.

Masjid Biru di Sankt Petersburg (dokpri)
Masjid Biru di Sankt Petersburg (dokpri)

Selain durasi puasa, bagaimana dengan suhu udara di Moscow selama bulan Ramadhan tahun ini? Menurut prakiraan dari accuweather.com, pada tanggal 6 Mei 2019 atau hari pertama puasa suhu akan berkisar antara 12-22 derajat celcius dengan cuaca cerah berawan, sedangkan suhu terpanas diperkiraan terjadi pada tanggal 7 dan 17 Mei, yaitu di kisaran 23 derajat celcius. 

Untuk suhu terdingin diperkirakan terjadi pada tanggal 17 Mei 2019, yaitu di kisaran minus 6 derajat celcius dengan cuaca berawan.

Masalah lain yang perlu diperhatikan selama bulan Ramadhan adalah pengaturan jadwal tidur. Sesuai jadwal puasa di atas, berarti kita baru bisa tidur sekitar pukul 2 dinihari, sementara cuaca atau keadaan di luar sudah terang benderang bahkan tidak jarang sinar matahari yang menyilaukan mata sudah menembus gorden kamar tidur. Untuk jam kerja tetap stabil antara pukul 09.00 - 17.00, kecuali bank yang biasanya tutup pukul 18.00.

Sebenarnya pada bulan Mei, merupakan awal dari saat-saat yang indah untuk jalan-jalan, minimal jalan-jalan di taman yang cukup banyak bertebaran di Moskow. Taman-taman di Moskow cukup luas, sambal melihat para pekerja mulai menanam bunga membuat aneka kreasi tanaman bunga membentuk taman-taman bunga di tengah-tengah taman yang luas. 

Taman-taman bunga yang kecil ini hanya bertahan dalam hitungan bulan, sebelum rusak saat musin gugur dan lanjut musim dingin. Tapi ada tantangan lain, terutama saat bulan Ramadhan seperti sekarang, yaitu banyaknya warga yang pergi ke taman dengan membawa makanan dan minuman serta berpakaian "ala kadarnya". 

Selain itu, untuk yang tahan alergi bisa kena serangan gatal dan batuk, minimal sering bersin, akibat jatuhnya pollen, yaitu serbuk putih seperti salju yang berguguran dari pohon-pohon yang tinggi dan cukup banyak menghiasi kota Moskow.

Demikianlah sekelumit suasana Ramadhan di Moskow yang tahun jatuh di antara musim semi dan musim panas.

Samarinda, 4 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun