Mohon tunggu...
iksan karsiman
iksan karsiman Mohon Tunggu... -

Man of power

Selanjutnya

Tutup

Politik

Riza Chalid Buron, Jejaring Tersangka Korupsi Kondensat Migas Ketakutan

16 Desember 2015   18:26 Diperbarui: 16 Desember 2015   18:57 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bahkan beredar kabar, sejumlah oknum di Kejagung juga diam-diam telah tergalang oleh Riza Chalid dan telah menyiapkan  scenario menolak berkas yang akan disodorkan penyidik Bareskrim Polri.

Dengan lenyapnya Riza Chalid, upaya membendung penyidikan terbengkelai. Polisi tidak ada yang menjaga dan BPK pun tak mendapat suplai fulus lagi dari Riza.

Kini, kekuatan jejaring mafia migas kelompok rezim SBY hanya menyisakan Purnomo Yusgiantoro. Meski dalam kondisi kalut ditinggal sekondannya Riza Chalid, tak membuat Purnomo putus harapan.

Bersama Honggo Wendratmo yang telah ditepakan sebagai tersangka oleh penyidik Bareskrim, Purnomo berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1,5 triliun untuk membendung upaya BPK mengungkap PKN yang menjadi jantung utama penyidikan ini.   

Honggo beserta beberapa orang kepercayaannya ditengarai mendapat mandat dari Purnomo Yusgiantoro untuk mengumpulkan uang guna melancarkan aksi mereka.

Tunggu saja hingga akhir Desember tahun ini yang merupakan batas waktu bagi BPK untuk mengeluarkan hasil audit Penghitungan Kerugian Negara dalam kasus korupsi Kondensat SKK Migas-PT TPPI.

Berdasarkan informasi yang beredar terakhir, hasil audit menyimpulkan adanya kerugian negara sebesar Rp30 triliun yang menjadi bancakan bagi kroni mafia migas di era pemerintahan SBY. Audit juga menyimpulkan adanya keterlibatan sejumlah mantan menteri dan mantan Dirut Pertamina dalam kasus ini.

 

Tunggu episode selanjutnya…

 

Tag #Riza Chalid #Korupsi Kondensat #Purnomo Yusgiantoro #Audit BPK #

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun