Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Berpacu dengan Waktu Kala Naik Kereta Api di Kota Cirebon

25 Oktober 2024   16:45 Diperbarui: 25 Oktober 2024   16:46 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak penumpang yang menunggu kereta malam - Dokpri

Mengunjungi Keraton Kasepuhan. - Dokpri
Mengunjungi Keraton Kasepuhan. - Dokpri

Mulanya, saya ingin  naik bus dari Terminal Harjamukti. Namun, Om saya menyarankan agar saya naik kereta api saja agar perjalanan saya aman dan nyaman. Saya sempat pesimis untuk mendapatkan tiket kereta karena keberangkatan saya tinggal beberapa jam lagi. Untung saja, masih ada satu tiket KA Harina kelas bisnis yang bisa saya dapatkan.

Hanya dengan menggunakan aplikasi KAI Access, semua bisa saya atur dengan mudah. Jadwal keberangkatan kereta Harina dari Stasiun Cirebon Kejaksan sekitar pukul 12 malam. Nantinya, kereta akan sampai di Bandung sekitar pukul 4 pagi dan Om saya sudah siap akan menjemput di Stasiun Bandung.

Nah, lagi-lagi, saya membuktikan perkataan rekan saya tadi bahwa naik kereta di Cirebon adalah perjalanan kereta penuh tantangan. Lantaran, banyak sekali perjalanan kereta api yang dilakukan saat tengah malam dari Cirebon. Kereta dari arah Surabaya yang berangkat siang akan sampai di Cirebon tengah malam seperti KA Harina ini. Sementara, kereta yang dari arah Jakarta banyak yang memulai perjalanan dari Pasar Senen atau Gambir pada sore hari tiba di Cirebon juga malam hari.

Pengalaman naik kereta tengah malam di Cirebon ini adalah pengalaman pertama saya. Biasanya, saya naik saat pagi, siang, atau sore hari. Makanya, saya berusaha semaksimal mungkin agar tidak tertidur di penginapan. Saya pun merancang strategi dengan makan Nasi Jamblang di Alun-alun menjelang tengah malam agar mata tetap terjaga. Dari alun-alun, saya berniat jalan kaki ke stasiun.

Nasi Jamblang di Alun-alun Kejaksan - Dokpri
Nasi Jamblang di Alun-alun Kejaksan - Dokpri

Makan dulu biar kenyang. - Dokpri
Makan dulu biar kenyang. - Dokpri

Setelah puas makan Nasi Jamblang di stasiun, saya bertanya kepada bapak penjual apakah jarak jalan kaki ke stasiun cukup jauh. Ternyata sang Bapak mengatakan cukup jauh. Saya pun mengurungkan niat untuk berjalan kaki dan memutuskan untuk naik ojek online. Apes bagi saya, banyak driver sedang tidak jalan karena ada pertandingan Semifinal Piala Dunia 2018. Setelah beberapa lama, akhirnya ada driver yang mau mengangkut saya meski waktu keberangkatan kereta tinggal sejam lagi.

Serunya Naik Kereta Malam di Stasiun Cirebon Kejaksan

Saya bergegas masuk ke area Stasiun Cirebon Kejaksan yang tampak cantik dengan gemerlap lampu malamnya. Sambil mengatur napas akibat panik, saya memotret stasiun dengan perpaduan gaya lokal dan arsitektur Art Deco ini. Yah, sebagai kenang-kenangan sebelum meninggalkan kota ini. saya duduk di ruang tunggu karena masih ada waktu sekitar setengah jam lebih sebelum kereta datang.

Memotret bagian dalam Stasiun Cirebon Kejaksan - Dokpri
Memotret bagian dalam Stasiun Cirebon Kejaksan - Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun