Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Medali Emas Filipina dan Persepsi Negatif Olahraga Senam pada Pria

6 Agustus 2024   11:00 Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:19 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carlos Edriel Yulo dari Filipina berpose dengan medali emasnya saat upacara podium untuk senam artistik senam lantai putra selama Olimpiade Paris 2024 di Bercy Arena di Paris, pada 3 Agustus 2024.(AFP/LIONEL BONAVENTURE via KOMPAS.com)

Khusus untuk senam, kondisi yang cukup memprihatinkan terjadi di Indonesia. Selain huru-hara masalah cedera atlet Rifda Irfanaluthfi, sarana dan prasarana olahraga ini juga bisa dibilang jauh dari memadai.

Tak hanya itu, adanya anggapan senam hanya untuk kaum wanita juga masih menjadi tantangan untuk mengembangkan senam di Indonesia. Padahal, olahraga ini adalah salah satu olahraga yang paling banyak memperebutkan medali selain renang dan atletik.

Persepsi ini sering terjadi bahkan sejak masa anak-anak. Ketika saya sekolah dulu, ada seorang teman pria yang gemar sekali melihat video kejuaraan senam. 

Kadang, saat pelajaran olahraga, ia juga mempraktikkan gerakan-gerakan tersebut. Saat penilaian pelajaran untuk materi senam lantai, ia begitu bersemangat.

Sayang, kegiatannya ini kerap diolok-olok oleh teman lelaki lainnya yang menganggap olahraga ini hanya cocok untuk wanita.

Bagi mereka, sepak bola adalah olahraga yang pas dimainkan oleh kaum pria. Tak heran, setiap pelajaran olahraga, dalam materi pembelajaran apa pun, maka harus diakhiri dengan bermain sepak bola hingga jam pelajaran usai.

Teman saya tadi pun mau tak mau ikut bermain sepak bola padahal sebenarnya masih ada waktu untuk mencoba beberapa gerakan senam lantai karena alatnya masih terpasang.

Fenomena semacam ini bisa jadi juga terjadi di sekolah lain. Bisa jadi, ada siswa laki-laki yang sebenarnya memiliki bibit untuk menekuni olahraga senam, tetapi harus mengubur impiannya karena persepsi yang masih saja ada soal gender tersebut.

Makanya, hingga kini rasanya cukup susah untuk mencari bibit atlet senam pria yang mumpuni. Saya saja atlet senam pria Indonesia yang saya kenal hanya sang legenda Jonathan Sianturi.

Beliau saya kenal saat masih kecil kala membaca surat kabar dan majalah mengenai prestasi gemilang beliau di ajang SEA Games.

Prestasi gemilang yang masih saya ingat adalah saat beliau memenangkan 5 medali emas pada SEA Games 1997. Saya yang membaca kisah beliau di Majalah Bobo takjub dan bertanya kok bisa ya satu orang bisa membawa banyak emas sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun