Filipina berhasil meraih dua emas dari cabang olahraga senam.
Hebatnya, dua medali emas disumbangkan oleh atlet yang sama dalam dua hari berturut-turut. Ia adalah Carlos Yulo yang berhasil meraih medali emas untuk kategori Men's Floor*Artistic. Keesokan harinya, ia kembali memenangkan medali emas untuk kategori Men's Vault*Artistic.
Kesuksesan Yulo, sapaan akrabnya ini menjadi oase di tengah dahaga negara ASEAN yang tak kunjung mendapatkan medali emas.
Pria yang sering dijuluki Golden Boy tersebut akhirnya bisa membuktikan bahwa negaranya tidak bisa dianggap remeh begitu saja pada perhelatan olimpiade kali ini walau hanya mengirimkan atlet sebanyak 22 orang saja.
Emas yang diraih Yulo meneruskan tradisi emas yang dimulai oleh Hidylin Diaz. Wanita tersebut mencetak sejarah sebagai orang Filipina pertama yang meraih emas pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Atlet angkat besi tersebut juga menjadi pahlawan bagi negaranya yang sudah hampir 100 tahun mengikuti olimpiade tetapi belum juga mendapatkan medali emas.
Mereka memang membanggakan. Namun, ada satu hal yang unik jika melihat olahraga yang mereka tekuni. Walau masing-masing cabang olahraga tersebut kini telah memiliki nomor pertandingan untuk pria dan wanita, tetapi masih ada persepsi gender pada keduanya.
Disadari atau tidak, olahraga angkat besi masih identik dengan kaum pria sedangkan senam identik dengan kaum wanita.
Kedua atlet tersebut seakan mematahkan persepsi ini di tengah masyarakat Asia Tenggara yang belum begitu terbuka dengan adanya atlet wanita pada cabor angkat besi atau senam pada pria.