Mall atau pusat perbelanjaan menjadi salah satu tempat favorit warga Surabaya untuk menghabiskan akhir pekan atau liburan.
Walau sekarang ada banyak tempat menarik seperti Kotalama atau wisata mangrove, tetap saja warga Surabaya memilih mall untuk mencari hiburan. Selain banyak aktivitas yang bisa dilakukan, banyaknya mall di Surabaya menjadikan warga kota bisa memilih mall mana yang akan mereka kunjungi dengan pengalaman yang baru dan berbeda.
Sayangnya, tidak semua mall di Surabaya ramai oleh pengunjung. Beberapa diantaranya sepi dan sudah diambang tutup. Ada pula yang mencoba bertahan dengan mengubah konsep yang mereka tawarkan. Mulai mengganti desain mall atau melakukan renovasi total seperti yang kini sedang dicoba oleh salah satu mall di Surabaya Barat.
Dari beberapa mall yang sepi tersebut, sebagai pengunjung mall, setidaknya saya bisa memberikan beberapa alasan mendasar. Alasan ini bisa jadi tidak sesuai dengan pemikiran orang lain atau malah jadi pemikiran umum.
Saat orang datang ke mall, mereka menginginkan pengalaman baru, entah makan, permainan, atau belanja dan berbagai kemudahan. Nah, beberapa mall yang sepi, tidak bisa memenuhi ekspektasi dari pengunjung mall. Semisal, tenant makanan yang terbatas dan mahal, tidak adanya wahana permainan bagi anak-anak, dan mahalnya barang yang dijual di mall.
Walau tentu ada orang yang hanya cuci mata di dalam mall, tetapi mereka pasti ingin mengeluarkan uang di sana. Entah untuk membeli minuman, snack, atau hal lainnya. Mereka juga memiliki bujet tersendiri agar bisa tetap hemat meski bisa berjalan-jalan di dalam mall.
Saya melihat mall-mall yang sepi di Surabaya rata-rata menjual makanan dan minuman yang cukup mahal atau tidak begitu disukai oleh banyak orang. Semisal, makanan Jepang atau Korea dengan harga di atas 50 ribuan. Walau tetap ada pengunjung yang mau membeli makanan semacam itu, tetapi tentu mereka akan memilih tenant makanan tersebut di mall yang lebih ramai. Siapa coba makan di tempat yang sepi dan suram?
Bagi kelas menengah ke bawah, tentu mereka akan memilih mall yang menjual makanan dan minuman murah. Semisal, es the seharga 5.000 atau kentang goreng seharga 7.000. Dengan yang 20.000 ribu saja, mereka sudah kenyang. Uniknya, beberapa mall di Surabaya menyediakan tenan yang menjual makanan semurah ini. sebut saja Royal Plaza, BG Junction, atau DTC Wonokromo.
Tak heran, ketiga pusat perbelanjaan tersebut hampir selalu ramai dikunjungi oleh warga Surabaya. Bahkan, saya pernah menemukan sebuah tenan di Royal Plaza yang menjual kentang goreng seharga 5.000 rupiah. Memang sih porsinya sedikit tetapi cukup menarik pengunjung, terutama anak sekolah dan kuliah. Tak heran, mall ini sering dijuluki "Mall Sejuta Umat".