Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berkat Semarak Merdeka Belajar, Siswa Bisa Memahami Konsep Sederhana Sambil Bermain Bersama

15 Mei 2023   19:53 Diperbarui: 16 Mei 2023   05:00 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sadarkah kita, ketika sekolah dulu, rasanya kegiatan pembelajaran cukup membosankan?

Bagaimana tidak membosankan, selain pembelajaran di kelas berisi ceramah dari guru, kegiatan pun sering dihabiskan untuk mengerjakan tugas mengisi Buku Kerja Siswa (BKS). Guru meminta siswa mengisi BKS hingga habis lalu terkumpul nilai yang didapat untuk dimasukkan ke dalam rapor.

Pembelajaran seperti ini membuat semangat siswa menurun. Siswa merasakan betapa malasnya mengerjakan BKS setiap hari yang harus dikumpulkan pada waktu tertentu. 

Tak hanya itu, seringkali, sebagai siswa, mereka juga tidak memahami konsep pembelajaran yang mereka lakukan lantaran jawaban di dalam BKS bisa mereka cari dengan hanya copy paste. Tanpa perlu berpikir panjang dan tanpa adanya proses pengembangan diri. Patokan nilai yang harus dicapai atau sering disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi kriteria utama.

Ilustrasi. - Dokpri
Ilustrasi. - Dokpri

Konsep belajar yang sesungguhnya

Padahal, konsep belajar sesungguhnya adalah siswa mengerti konsep yang mereka pelajari. Ketika mereka ingin mencapai tujuan tersebut, tentu mereka harus memahami mengapa mereka mempelajarinya. Ketika mereka tahu alasan mengapa mereka melakukannya, maka akan timbul semangat dan keinginan untuk lebih mengelaborasi kemampuan mereka dari pendalaman materi yang diberikan oleh guru.

Ada keingintahuan yang besar mengenai suatu hal yang akan dipelajari. Keingintahuan ini menjadi pendorong siswa untuk memahami lebih materi yang akan tersaji. Tentu, ketika siswa sudah memiliki semangat ini, mereka tak hanya mengejar nilai tetapi pemahaman, keterampilan, dan tentunya daya berpikir kritis yang akan membuat mereka lebih maju.

Nah, untungnya saat ini kurikulum yang diterapkan oleh Kemendikbud adalah Kurikulum Merdeka Belajar dengan Semarak Merdeka Belajar. Dari namanya saja, ada kata 'merdeka" yang berarti kebebasan dalam berpikir dan berekspresi. Guru diberi kebebasan untuk merancang pembelajaran agar siswanya memiliki kebebasan berpikir dan berekspresi sesuai dengan karakter dan kemampuan mereka.

Setiap siswa memiliki kemampuan dan karakter masing-masing. Perbedaan inilah yang menjadi dasar Semarak Merdeka Belajar. Guru memiliki fleksibilitas dalam merancang pembelajaran sesuai dengan karakter siswanya dan berbasis proyek untuk mengembangkan soft skill dan karakter sesuai dengan profil belajar Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun