Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mau Dilenyapkan dari Indonesia? Ingat Masih Banyak Kegunaan dan Kemudahan Kartu Uang Elektronik

28 April 2023   08:18 Diperbarui: 28 April 2023   09:48 12065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasannya, penumpang harus membuka aplikasi dulu, melakukan scan, memasukkan PIN, dan menujukkan ke sopir. Semua transaksi itu paling tidak membutuhkan waktu lebih dari 10 detik. Jika ada 10 penumpang yang naik dari sebuah halte, berapa waktu yang diperlukan.

Belum lagi, jika ada masalah yang timbul. Semisal, kode QR yang tak bisa terbaca, sinyal yang buruk, atau ada error aplikasi. Tentu, satu penumpang akan terhenti melakukan transaksi sementara waktu dan berpotensi mengganggu pelayanan.

Penumpang feeder wira-wiri Suroboyo menggunakan KUE sebagai alat pembayaran | Dokumentasi pribadi
Penumpang feeder wira-wiri Suroboyo menggunakan KUE sebagai alat pembayaran | Dokumentasi pribadi

Dalam kondisi ini, sopir bus akan serba salah. Jika menunggu penumpang melakukan pembayaran, maka jadwal perjalanan bus akan terganggu. Jika langsung tancap gas, maka juga berpotensi membahayakan keselamatan penumpang karena banyak yang berdiri dan berkerumum di dekat sopir.

Untung saja, kini sudah ada penumpang yang sadar dengan siap sedia membuka aplikasi pembayaran QRIS saat bus mendekati halte. Begitu pintu bus terbuka, mereka langsung menekan tombol scan.

Saat masuk mereka pun langsung melakukan pemindaian dan maju ke depan untuk memberi kesempatan kepada penumpang lain. Begitu berhasil, mereka langsung menunjukkan kode ke sopir dan duduk.

Tentu, ini semua butuh proses panjang dengan segala keriwehannya di permulaan. Begitu pula dengan KUE saat awal-awal pemberlakuan untuk pembayaran tol. Masih ingat di memori kita bagaimana antrian panjang kendaraan di pintu masuk atau keluar tol akibat habisnya saldo tol pengguna jalan.

Kini di setiap exit tol ada pos pengisian KUE secara tunai bagi pengguna tol yang kehabisan saldo.| Dokumentasi pribadi
Kini di setiap exit tol ada pos pengisian KUE secara tunai bagi pengguna tol yang kehabisan saldo.| Dokumentasi pribadi

Seiring perjalanan waktu, kini pihak tol memberi layanan isi ulang saldo KUE di dekat pintu keluar tol. Tujuannya, agar antrean panjang akibat kelalaian tersebut tak terjadi. Masyarakat pun perlahan tapi pasti mulai terbiasa dengan keadaan ini. Jika mereka lupa mengisi saldo KUE, maka mereka akan langsung menuju pengisian di dekat exit tol.

Solusi semacam ini sebenarnya bisa ditiru oleh penyedia jasa angkuan umum perkotaan di Indonesia. Saat ini hanya Trans Jakarta yang menyediakan mesin pembelian dan top up saldo Jak Lingko di halte mereka. 

Untuk layanan lain semisal Trans Semarang, Trans Jogja, dan Teman Bus beberapa kota belum ada yang melakukannya. Mereka hanya mengimbau dan memberi informasi bagaimana cara agar bisa membeli dan mengisi saldo KUE lewat merchant.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun