Saya tak menemukan lagi halte hingga daerah Arjosari. Hanya sebuah bus stop di depan sekolah swasta yang dilengkapi dengan pelican crossing.Â
Seingat saya, Pemkot Malang pernah gencar membangun fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZOSS) di beberapa titik. Hingga kini, fasilitas tersebut masih berfungsi dengan baik pun dengan pelican crossing yang membantu siswa dalam menyeberang jalan.
Selain ZOSS, Pemkot Malang juga membangun beberapa halte yang cukup layak saat itu di beberapa sekolah. Salah satunya adalah halte di depan SMPN 20 dan SMP Arjuna. Kedua sekolah ini berada di Jalan Tumenggung Suryo yang juga menjadi sentra industri Keripik Tempe Sanan.
Fasilitas Halte Bukan Prioritas untuk Dirawat
Saya menemukan beberapa halte yang baru diremajakan dengan warna hijau serta logo Kota Malang. Di sana juga terdapat informasi seputar trayek angkot yang dilewati.Â
Sayangnya, halte yang baru dibangun tersebut kini kondisinya juga mengenaskan. Penuh dengan coretan di sana-sini dan ada bau anyir yang masih menyeruak walau kondisi sudah cukup bersih karena tak alpa dibersihkan oleh petugas kebersihan kota.
Banyaknya coretan yang terdapat pada halte juga menjadi bukti bahwa kepedulian untuk menjaga fasilitas umum di Kota Malang cukup rendah. Kepedulian yang rendah ini juga diimbangi dengan tidak tegasnya aturan bagi pelanggar larangan tersebut.Â
Selain itu, kehadiran coretan juga menjadi tanda bahwa halte angkot bukanlah sebagai faslilitas yang penting di Kota Malang. Ia seakan sebagai pajangan saja atau bahkan kondsinya jika boleh disejajarkan mirip dengan telepon umum yang tak lagi digunakan tetapi masih berdiri tegak. Hidup segan mati pun enggan.