Saya masih ingat hampir semua guru saat itu menitikkan air mata dan berterima kasih kepada kepala sekolah karena tak mengeluarkannya.
Keempat, kepala sekolah idaman adalah yang mampu merangkul semua guru dan karyawan menjadi satu tim yang kompak. Ia akan meminta guru junior membantu guru senior dalam hal IT dan teknologi masa kini.Â
Sebaliknya, ia akan meminta guru senior terus memandu guru junior dalam hal mengajar, berhubungan dengan wali murid, dan kemampuan pedagogik lain yang masih perlu diasah.
BIsa mengeratkan hubungan antara guru dan karyawan adalah semua prestasi sendiri bagi kepala sekolah. Ketika semua guru dan karyawan merasa dihargai dan dirangkul, maka konflik kepentingan di dalamnya tak akan terjadi.Â
Kebijakan kepala sekolah akan didukung bersama sehingga kehidupan di sekolah berjalan lancar. Gap yang jauh lintas generasi pun tak akan terjadi.
Terakhir, kepala sekolah idaman adalah ia yang mampu menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Dengan warga dan pimpinan di lingkungan sekitar sekolah, petugas kebersihan, tukang bangunan yang sedang mengerjakan proyek di sekolah, polisi/petugas keamanan sekitar, dan tentunya para pedagang yang berjualan di dalam atau di sekitar sekolah.
Hubungan yang baik juga akan mendukung warga sekolah dalam melakukan aktivitas. Meski sekarang masih pandemi dan gedung sekolah tidak digunakan, hubungan itu harus tetp terjaga.Â
Paling tidak, agar lingkungan sekolah tetap terjaga dengan baik. Terlebih, beberapa sekolah saat ini digunakan sebagai tempat isolasi sementara pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan.Â
Peran kepala sekolah dalam hal ini sangat penting agar usaha menanganan Covid-19 juga bisa dilakukan tetapi tidak menganggu proses belajar mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H