Berbeda dengan guru junior seperti saya yang sejak SMP sudah mendapat pelajaran ini dalam mapel TIK. Paling tidak, saya dan beberapa guru junor masih paham jika harus memasukkan nilai, menggunakan rumus rerata dan jumlah, mendata menggunakan vlookup atau hlookup, dan sebagainya. Meski, harus saya akui kemampuan Ms. Excel saya tidak terlalu mahir karena jika sudah berhubungan dengan macro saya juga pusing.
Meski guru junior kebanyakan mahir menggunakan Excel, mereka juga kerap kesulitan dalam mencetak dokumen. Lantaran, pelajaran mengatur dan mencetak dokumen ini jarang sekali diajarkan pada saat pelajaran TIK bab Excel. Yang sering diajarkan ya mengenai rumus vlooukup, hlookup, rata-rata, membuat tabel dan grafik, serta dasar macro. Padahal, mencetak dokumen Ms. Excel bisa jadi hal yang sulit dilakukan terutama jika tidak terbiasa dengan pengaturan margin dan ukuran kertas.
Beberapa guru, baik senior maupun junior kerap kesulitan saat ingin mencetak dokumen ini. Biasanya, dokumen yang akan dicetak terpotong menjadi beberapa lembar. Padahal, dokumen tersebut seharusnya bisa dicetak dalam satu halaman saja.Â
Mereka kadang frustasi ketika sudah menghabiskan banyak kertas tetapi tak juga mendapatkan cetakan yang diinginkan. Kalau sudah begini, tenaga TU atau guru junior yang paham pun jadi tumpuan.
Sayangnya, berbeda dengan tingkatan SMP atau SMA yang memiliki cukup banyak tenaga TU, tidak demikian dengan tingkatan SD.Â
Jumlah tenaga TU terbatas, paling-paling maksimal hanya 2 orang sedangkan banyak pekerjaan lain yang harus mereka lakukan.Â
Tentu, pekerjaan yang menggunakan Ms. Excel ini kerap jadi beban tambahan bagi mereka.Â
Makanya, guru senior kerap was-was ketika ada pekerjaan yang membutuhkan Ms. Excel tetapi tenaga TU masih sibuk dengan pekerjaan lainnya.
Untuk itulah, workshop dasar dalam penggunakan Ms. Excel sangat perlu digalakkan terutama bagi para guru SD.Â
Terlebih, saat ini kegiatan lebih banyak dilakukan di rumah saja yang sangat mustahil untuk bertemu dengan tenaga TU atau guru junior yang mumpuni.Â