Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkat Seorang Kakek yang Jadi Fans Sejati, Saya Tak Jadi Pensiun Menggemari JKT48

29 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 29 Juni 2021   09:00 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanya, saat saya datang ke Kompasianival 2019 kemarin, niat saya tidak hanya sekadar bertemu Kompasianer tetapi juga melihat JKT48 secara langsung untuk terakhir kali. Sekaligus, saya ingin melihat beberapa member JKT48 yang akan graduate alias lulus dari JKT48.

Penggemar JKT48 yang kebanyakan laki-laki (Dokpri)
Penggemar JKT48 yang kebanyakan laki-laki (Dokpri)
Saat mengantre tiket di FX Sudirman, saya sempat minder karena kebanyakan yang hadir adalah anak-anak SMP, SMA, dan mahasiswa. Mereka jauh lebih mudah dibandingkan saya. Pemikiran agar saya harus pensiun menjadi fans JKT48 semakin kuat.

Namun, ketika saya akan mengambil gambar dari member Tim KIII, saya melihat ada 4 pria paruh baya, seorang diantaranya adalah kakek-kakek dengan asyik berbincang seputar beberapa ex member JKT48 dan AKB48 yang sudah graduate lama.

Lah....

Beberapa diantara mereka juga bercerita telah melakukan beberapa puluh kali handshake, foto bersama, membeli CD, dan lain sebagainya. Wah, sungkem dulu saya.

Mereka yang tidak berkenan untuk saya foto itu sangat gembira ketika menemukan fans JKT48 yang bisa dikatakan sudah berumur seperti saya. Bisa jadi, ini menjadikan stereotipe untuk menyukai JKT48 terbatas usia muda bisa dikikis. Saya pun kembali semangat dan memutuskan untuk tidak jadi berhenti menggemari JKT48 meski usia saya semakin menua. Bagi beberapa bapak-bapak tersebut, menggemari JKT48 adalah sesuatu yang evergreen karena banyak lagu mereka universal. Lagu yang membuat penggemarnya belajar untuk lebih menghargai hidup yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan. Belajar menghargai proses diri yang sudah dilalui.

Rasa memiliki idola yang begitu kuat dari fans JKT48 memang tidak dimiliki oleh artis atau grup lain. Meski pada akhirnya, dengan banyaknya member yang sudah lulus dan faktor pandemi, perlahan tapi pasti JKT48 mulai kehilangan gairah.

Walau demikian, lagu-lagu dari JKT48 akan tetap didengarkan oleh fans terutama yang sudah menggemari sejak lama. Berbagai cover lagu pun dibuat terutama yang memiliki nada yang bisa dinyanyikan oleh para pria. Chant-chant alias yel-yel penyemangat menjadi salah satu sisa koleksi tak berwujud yang masih dikoleksi para penggemar JKT48 seperti saya. Video klip mereka masih terus terputar dan bahkan ada yang memecahkan rekor jumlah pemutaran di You Tube.

Melihat video klip JKT48 adalah kegiatan rutin setiap hari. - Dokumen Pribadi
Melihat video klip JKT48 adalah kegiatan rutin setiap hari. - Dokumen Pribadi
Memang banyak pria dewasa yang diam-diam menyembunyikan status sebagai fans JKT48 dengan berbagai alasan. Bagaimanapun, jika seseorang sudah suka, maka tidak bisa dibendung. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah memergoki seorang rekan Guru Agama yang kebetulan usianya tak terlampau jauh dengan saya. Ia juga mengajar di sekolah saya dan memutar sebuah lagu JKT48. Ia pun kaget dan mematikan lagu tersebut. Saya pun kemudian tertawa dan memintanya untuk santai saja karena saya juga menyukai JKT48. Pun demikian dengan seorang rekan pria yang menikah dan memutar seluruh lagu JKT48 di hari pernikahannya. Berbagai pengalaman ini membuktikan bahwa tidak sekadar perwujudan koleksi barang yang tampak, fans JKT48 juga cukup garis keras dalam mendukung idolanya.

Jadi, dengan berbagai pengalaman yang saya alami, maka saya memutuskan untuk tidak berhenti dalam menggemari JKT48. Selain rasa puas dan penuh, saya merasa dengan menggemari mereka, saya bisa lebih menghargai arti para wanita yang memang diciptakan untuk membuat para pria bahagia.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun