Pengalaman ini juga mengajarkan pada saya bahwa kadang ada juga kegiatan membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain. Kenapa belum punya rumah sendiri, belum punya mobil, dan lain sebagainya, Kalau sudah begini biasanya saya bercermin pada karakter siswa SD kelas kecil terutama mengenai kepemilikan mainan tadi.
Belajar Kehidupan dari Karakter Siswa SD Kelas Besar
Siswa SD kelas besar adalah siswa yang duduk di bangku kelas 4, 5, dan 6 SD. Berbeda dengan siswa kelas kecil yang masih berada dalam tahap perkembangan anak-anak akhir, siswa kelas besar bisa disebut sebagai masa awal menuju pubertas.
Salah satu karakter yang menonjol dari siswa kelas besar adalah rasa ingin tahu yang tinggi terhadap lingkungan sekitar, terutama teman-teman mereka. Saya memaknainya sebagai permulaan keingintahuan orang dewasa terhadap kehidupan orang lain (kepo).Â
Siswa kelas besar gemar sekali ingin tahu apa yang sedang dilakukan, dimiliki, dan dirasakan oleh temannya. Dari rasa ingin tahu tersebut, kadangkala timbul menjadikan nilai -- entah nilai pelajaran atau capaian mereka -- sebagai titik tolak keberhasilan.Â
Pada kelas besar, anak akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tampil sebagai bentuk pencapaian kehidupan mereka. Inilah tak jarang pada siswa kelas besar, kegiatan perlombaan, baik olahraga, olimpiade MIPA, seni, dan lain sebagainya diadakan.Â
Berbagai kegiatan perlombaan tersebut tidak jarang dijadikan acuan keberhasilan terhadap diri mereka, baik oleh mereka sendiri maupun oleh orangtua mereka.Â
Konsep berhasil dan gagal menjadi dasar dari pencapaian tersebut. Di sinilah, saya banyak belajar mengenai pencapaian hidup yang bermula dari siswa SD kelas besar.
Menjadi wali siswa SD kelas besar selama 3 tahun saya juga kerap harus membangkitkan semangat dan tetap menjaga sifat rendah hati mereka, baik ketika gagal maupun berhasil. Tetap fokus pada tujuan, baik mendapat apresiasi atau pun tidak. Sebuah pembelajaran berharga yang bisa saya aplikasikan
Belajar Kehidupan dari Karakter Siswa SMP