Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menjajal Trans Jateng Kutoarjo-Borobudur, BRT dengan Rute Paling Ekstrem di Indonesia

11 Juni 2021   07:19 Diperbarui: 11 Juni 2021   07:22 11590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penumpang pria duduk di bagian depan. - Dokumen Pribadi
Penumpang pria duduk di bagian depan. - Dokumen Pribadi
Sebenarnya, ada dua halte sebelum GOR tersebut yang seharusnya menjadi tempat pemberhentian bus. Sayangnya, dua halte tersebut belum jadi sehingga bus tidak bisa berhenti di sana. Dari total sekitar 19 halte, hanya 9 halte saja yang sudah beroperasi. Itu pun kebanyakan berupa plang bus stop yang sebenarnya belum layak dikatakan halte. Meski begitu, bus akan tetap berhenti di halte tersebut.

Rute BRT Trans Jateng Kutoarjo-Borobudur. - Dokumen Dishub Jawa Tengah
Rute BRT Trans Jateng Kutoarjo-Borobudur. - Dokumen Dishub Jawa Tengah
Kebanyakan dari halte-halte tersebut berada di dekat kompleks sekolah dan kampus. Bahkan, ada salah satu kampus swasta di Purworejo yang memasang baliho super besar bertuliskan informasi bahwa di depan kampus tersebut terdapat Halte Bus Trans Jateng yang beroperasi. Sungguh, sebuah promosi menarik karena turut mengkampanyekan gerakan naik angkutan umum.

Penumpang wanita duduk di bagian belakang. - Dokumen Pribadi
Penumpang wanita duduk di bagian belakang. - Dokumen Pribadi
Beberapa penumpang cukup banyak turun dan naik di Simpang Plaza Purworejo. Kawasan ini merupakan kawasan pertokoan yang cukup ramai. Di sini, bus pun penuh dan beberapa penumpang harus berdiri. Banyak penumpang wanita yang berdiri sejak halte ini. Sayangnya, saya tidak bisa memberi tempat duduk karena berada di barisan depan. Sesuai aturan, meski harus berdiri, penumpang wanita tetap berada di bagian belakang. 

Dari kawasan niaga ini, bus melaju ke arah Bener, sebuah kecamatan paling ujung timur laut di Purworejo. Daerah ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonosobo dan Magelang. Nah, saat memasuki wilayah ini, kontur jalan pun berubah dari yang lurus menjadi berbukit. Saya jadi paham mengapa formasi tempat duduk bus Trans Jateng rute Kutoarjo-Borobudur ini tidak menyamping seperti tiga koridor Trans Jateng lainnya melainkan menghadap depan seperti bus pada umumnya.

Kawasan niaga Simpang Plaza Purworejo. - Dokumen Pribadi
Kawasan niaga Simpang Plaza Purworejo. - Dokumen Pribadi
Kalau dibuat formasi menyamping, maka penumpang tidak akan nyaman. Formasi tempat duduk pun dibuat 2-1, yakni 2 bangku di sisi kanan dan satu bangku di sisi kiri tiap barisnya. Namun, karena masih diberlakukan aturan physical distancing, maka setiap baris hanya bisa diisi oleh 2 penumpang. Total penumpang yang diperbolahkan dalam satu bus pada masa pandemi ini adalah 25 penumpang.

Jalanan semakin aduhai ketika memasuki perbatasan Purworejo dan Magelang. Beberapa kali saya melihat tanjakan curam dibarengi dengan jalan yang sempit. Dari arah sebaliknya, truk-truk pengangkut pasir hilir mudik sambil disela pengendara motor. Asli, ini adalah rute BRT dengan jalur paling ekstrem se-Indonesia Raya. Kok ya kepikiran membuat jalur BRT di jalur ekstrem ini.

Jalur ekstrem di wilayah perbatasan Purworejo dan Magelang. - Dokumen Pribadi
Jalur ekstrem di wilayah perbatasan Purworejo dan Magelang. - Dokumen Pribadi
Meski begitu, BRT ini amat membantu terutama bagi mereka yang akan bepergian jarak dekat melewati perbatasan Purworejo dengan Magelang. Banyak penumpang dari Simpang Plaza Purworejo tadi turun di halte SMPN Negeri 1 Salaman Magelang. Bus pun mulai kosong dan saya bisa lebih leluasa dalam mengamati interior bus ini.

Jarak antara halte SMPN 19 Purworejo dan SMPN 1 Salaman Magelang cukup jauh karena ada 5 halte yang belum bisa difungsikan. Kalau lima halte itu berfungsi, maka otomatis penumpang bisa turun di halte-halte pada jalur ekstrem tersebut. Penumpang juga bisa oper ke bus bumel yang mengarah ke Wonosobo atau tempat lain di sekitar Magelang. Nanti kalau sudah jadi haltenya mungkin saya coba lagi.

Kondektur bus menyemprotkan hand sanitizer kepada penumpang di sebuah halte yang sudah masuk wilayah Magelang. - Dokumen Pribadi
Kondektur bus menyemprotkan hand sanitizer kepada penumpang di sebuah halte yang sudah masuk wilayah Magelang. - Dokumen Pribadi
Setelah SMPN 1 Salaman, masih ada 4 halte lagi sebelum menuju pemberhentian terakhir di Terminal Borobudur. Beberapa halte malah tepat  beradadi dekat pintu masuk kawasan wisata seperti Taman Reptil Borobudur dan Balkoderes Sakapitu. Jadi, bus Trans Jateng ini juga bisa menunjang kegiatan wisata di sekitar Borobudur. Lagi dan lagi, kalau ada waktu dan kesempatan, saya mau mencoba lagi ya.

Akhirnya, setelah sekitar 1,5 jam perjalanan, bus pun sampai di Terminal Borobudur. Kami langsung disambut oleh para tukang becak dan ojek yang menawarkan jasa ke pintu masuk Candi  Borobudur. Saya memilih diam sejenak menunggu bus-bus datang lagi sembari memikirkan tujuan saya selanjutnya dan makan kuaci.

Para tukang ojek dan becak menawarkan jasanya kepada penumpang bus yang baru saja turun. - Dokumen Pribadi
Para tukang ojek dan becak menawarkan jasanya kepada penumpang bus yang baru saja turun. - Dokumen Pribadi
Meski masih ada kekurangan, saya sangat puas dengan pelayanan bus Trans Jateng Kutoarjo-Borobudur ini. Kondekturnya ramah dan informatif. Bahkan, ada sepasang simbah yang naik dari sebuah halte harus ia tolak karena tidak menggunakan masker. Ia menolaknya dengan bahasa Jawa yang sangat halus. Ketika ada penumpang yang kesulitan naik atau turun, ia tak segan membantunya. Sopir bus pun juga sangat piawai menjalankan bus tersebut meski jalur yang dilewati cukup membuat ngilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun