Maka, ketika banyak artis-artis mengakuisisi tim sepakbola, uang yang melimpah tersebut sudah sepantasnya digunakan untuk melakukan perbaikan. Terutama, dari sisi pembibitan dan pelatihan. Ivan Gunawan, yang lebih memilih untuk menjadi national director Miss Grand Indonesia pernah berkata bahwa ia tak ingin menghamburkan uang untuk menyelenggarakan kontes nasional besar-besaran.
Ia berfokus pada pembibitan dan training para queennya agar bisa melakukan transformasi luar biasa. Dan buktinya, ia tak salah memilih Aurra Kharisma yang sudah ia kenal sejak remaja. Dengan didikannya yang cukup keras, Aurra bisa membawa nama harum Indonesia masuk ke jajaran Top 5 Miss Grand International 2020. Ketika namanya dipanggil berkali-kali, sungguh rasanya seperti Timnas Indonesia mencetak gol berkali-kali.
Jadi, para artis yang "keyong reyong" (baca: kaya raya) tersebut lebih baik berfokus pada pembibitan dan pelatihan yang akan menghasilkan pemain sepakbola berkualitas. Cari bibit di daerah dan fokus pembinaan yang benar pada klub yang sudah mereka beli.
Lalu, haruskah kita mengalihkan dukungan dari sepakbola ke kontes kecantikan?
Sebenarnya tidak perlu. Toh dua hal ini tidak bisa dibandingkan secara apple to apple. Para pendukung sepakbola dan kontes kecantikan memiliki karakteristik yang berbeda. Meski, ada juga mereka yang gemar sepakbola dan juga gemar kontes kecantikan. Namun, jika ditanya pribadi, saya sementara ini akan lebih mendukung para wakil Indonesia yang sudah menunjukkan tajinya.
Tak apalah timnas Indonesia kalah dari Vietnam. Masih ada Miss Supranational, Miss World, dan Miss International. Kita akan membalas mereka dengan telak dari wakil-wakil kita yang dar-der-dor pada ajang tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H