Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sorotan Sponsor Negara Tertentu dalam Penilaian Miss Universe 2020

19 April 2021   12:54 Diperbarui: 19 April 2021   12:59 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miss Universe Philippines mengibarkan bendera negaranya saat bertolak ke Amerika Serikat guna memulai karantina mandiri dan persiapan menghadapi Miss Universe 2020 do Florida. - Sumber ABS CBN

Perhelatan Miss Universe 2020 yang kurang sebulan lagi mulai terasa tensinya.

Tidak saja para peserta yang mulai berdatangan ke Amerika Serikat sebagai tempat penyelenggara, melainkan berbagai isu yang berdatangan. 

Mulai dari aturan karantina yang tidak seketat Miss Grand International hingga adanya dugaan lobi-lobi manjah alias nepotisme di dalam penyelenggaraan kontes kecantikan terbesar tersebut.

Salah satu dugaan nepotisme tersebut adalah banyaknya sponsor dari suatu negara yang menjadi pendukung pagelaran ini. Adanya sponsor ini menjadi salah satu perhatian para pecinta pageant karena pada tahun ini Miss Universe Organization (MUO) dikabarkan sedang mengalami masalah keuangan. Beberapa sponsor utama yang dulu kerap menjadi tulang punggung perhelatan Miss Universe mulai hengkang.

Salah satu sponsor utama MUO yang hengkang pada tahun ini adalah produk perawatan rambut CHI. Produk sponsor ini tak lagi menjadi pendukung utama MUO setelah sekian tahun ikut andil di dalamnya. 

Hengkangnya CHI disebut-sebut menjadi alasan kini MUO harus memutar otak untuk mendanai kegiatannya. Langkah utama yang mereka ambil adalah menggaet sponsor baru demi berlangsungnya perhelatan akbar setahun sekali tersebut.

Sebenarnya, keluar masuknya sponsor dalam sebuah perhelatan kerap terjadi. Sama halnya dengan apa yang terjadi pada sebuah liga nasional, semisal Liga Indonesia. Pada ajang tersebut, hampir tiap tahun terjadi perubahan sponsor utama dan hal tersebut wajar-wajar saja. Mulai dari sponsor rokok, bank, hingga marketplace.

Namun, hal itu tidak terjadi pada penyelenggaraan Miss Universe kali ini. Masuknya beberapa sponsor disebut-sebut akan menguntungkan wakil dari negara tertentu sehingga berpeluang besar untuk meraih posisi tertinggi bahkan menjadi pemenang sekalipun. Diantara sekian sponsor yang masuk, banyak dugaan yang tidak baik muncul kepada sponsor asal Filipina yang pada ajang kali ini cukup banyak ikut ambil bagian dalam MU 2020.

Setidaknya, ada tiga sponsor MU 2020 asal Filipina yang ambil bagian. Ketiga sponsor tersebut adalah produk skin care Olivia Culdo, Lazada Philippines (LAZPH), dan produk sepatu Jojo Bragais. Ketiganya menjadi sponsor resmi MUO yang pengumumannya baru saja diberikan beberapa saat yang lalu.

Tudingan miring pun bergulir kepada Filipina yang digadang-gadang akan mudah masuk ke babak semifinal atau babak selanjutnya. 

Apalagi, pada MU kali ini, babak semifinal akan memasukkan 21 peserta ke babak TOP 21. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya yang hanya memasukkan 20 kontestan saja melalui sistem per benua dan wildcard. Satu kontestan dipilih dari hasil voting tertinggi yang diadakan oleh MUO.

Masalahnya, voting dilakukan melalui dua aplikasi, yakni aplikasi MUO dan LAZPH. Voting pun dilakukan secara berbayar. Artinya, para fans tidak bisa sesuka hati melakukan voting sebelum membeli poin dari aplikasi-aplikasi tersebut. 

Lantaran LAZPH digunakan secara luas di Filipina, maka banyak pihak yang menilai proses kali ini tidaklah fair. Negara tersebut akan dengan mudah mendapatkan voting tertinggi karena kemudahan akses yang mereka dapat. Walau para fans dari negara lain masih bisa melakukan vote dengan mengganti settingan pada aplikasi tersebut, tetap saja Filipina masih dianggap cukup diuntungkan.

Wakil mereka dinilai akan dengan mudah melenggang paling tidak ke babak TOP 21. Kesempatan mereka masuk ke babak selanjutnya juga sangat terbuka lebar. Apalagi, sponsor produk sepatu dari negara ini dikenal sudah lama menjadi sponsor dari ajang Binibining Pilipinas. 

Sejak 2014, Jojo -- sang pemilik produk ini -- sudah menjadi sponsor salah satu kontestan Binibining asal Bicol,  Yvethe Santiago. Namun secara resmi, produk Jojo sudah menjadi sponsor Binibining sejak 2015. Hingga sekarang, para kontestan Binibining Pilipinas masih menggunakan berbagai produk dadi Jojo Bragais.

Jojo Bragais juga menjadi salah satu tim yang ikut menyukseskan Catriona Gray menjadi Miss Universe 2018. Bersama dengan beberapa tim lain, ia mendukung penuh Catriona sehingga bisa meraih mahkota Miss Universe untuk Filipina. 

Dukungan penuh yang diberikan Jojo terhadap Catriona dan Miss Universe pada umumnya membuat Shawn McClain, Wakil Presiden dari MUO memberikan kesempatan pada Jojo sebagai sponsor utama.

Jojo Bragais, perancang sepatu kenamaan asal Filipina yang menjadi sponsor Miss Universe 2020.
Jojo Bragais, perancang sepatu kenamaan asal Filipina yang menjadi sponsor Miss Universe 2020.
Tudingan pun boleh bermunculan. Akan tetapi, sebagai kontes kecantikan terbesar saat ini, Miss Universe tidak mungkin begitu saja menilai kontestan yang layak masuk ke babak selanjutnya atau bahkan menang dari sisi seberapa besar negara berkontribusi terhadap mereka. Jika hal ini dilakukan, maka nama baik dan integritas mereka akan mendapatkan sitigma yang buruk.

Jikalau sponsor menjadi salah satu patokan untuk menentukan mereka yang layak masuk ke babak selanjutnya atau menjadi pemenang, maka seharusnya AS sering tampil menjadi pemenang. Namun, bukti sebaliknya datang dalam 5 tahun terakhir. Wakil AS tidak pernah menang sama sekali. 

Terakhir, mereka memenangkan Miss Universe pada tahun 2012. Posisi tertinggi yang didapatkan wakil AS dalam kurun 5 tahun terakhir adalah TOP 5. Ini membuktikan bahwa meski sponsor MUO banyak berasal dari AS, bukan jaminan pula negara tersebut akan bisa mendapatkan banyak gelar mahkota.

Keputusan pengambilan sponsor dalam sebuah event berskala besar juga didasarkan pada pangsa yang dibidik. Sepakblola misalnya yang kerap menggunakan sponsor rokok, maskapai penerbangan, atau marketplace.

Tidak hanya itu, kondisi sosial masyarakat suatu wilayah juga menentukan apakah sponsor dari sebuah produk akan ikut andil besar dalam sebuah event.

Sebagai contoh, Indonesia yang memiliki kegemaran tinggi pada olahraga bandminton akan menjadi pangsa pasar empuk ketika pergelaran olahraga ini berlangsung. Indonesia Open misalnya yang memuat berbagai sponsor dengan tujuan bisa menjaring perhatian masyarakat Indonesia saat menonton pertandingan badminton. Istora Senayan, tempat perhelatan acara tersebut akan dipenuhi berbagai macam sponsor yang ikut andil di dalamnya.

Berbeda dengan Indonesia, Filipina adalah negara yang sangat menggemari kontes kecantikan. Perhelatan ini sejajar dengan olahraga badminton di negara kita yang begitu mendapatkan atensi luar biasa. 

Tak heran, berbagai produk akan ikut mendukung kontes kecantikan lantaran acara ini disiarkan langsung di stasiun televisi. Sama halnya saat Indonesia Open yang disiarkan lagsung oleh TVRI. Ketika para pentonton melihat siaran tersebut, maka secara otomatis menjadi waktu yang tepat bagi sponsor untuk menunjukkan diri.

Dunia kontes kecantikan belum besar di Indonesia. Memang, beberapa tahun terakhir kontes kecantikan mulai naik daun dan diperhitungkan. Akan tetapi, dibandingkan badminton, sepak bola, dan acara dangdut, kontes kecantikan belum dianggap besar di Indonesia. 

Tidak jauh-jauh, pembaca blog saya saja banyak yang tidak mengetahui dunia kontes kecantikan. Jadi, tak banyak sponsor asal Indonesia yang mau ikut ambil bagian dalam kontes kecantikan, dalam hal ini Miss Universe.

Padahal, jika dilihat secara kualitas, banyak sekali produk asal Indonesia yang tak kalah dengan produk Filipina sebagai sponsor MUO. Satu-satunya sponsor asal Indonesia yang ikut ambil bagian dalam MUO adalah produk minuman You C 1000. 

Meskipun, produk ini sendiri sebenarnya masih di bawah lisensi perusahaan Jepang. Inilah yang menjadi tantangan kontes kecantikan di negara kita ke depannya. Apakah mungkin pada suatu saat nanti akan ada sponsor asal Indonesia yang mau menjadi sponsor MUO.

Untuk itulah, meski banyak selentingan kabar mengenai kemungkinan tidak fairnya ajang ini, seyogyanya kita tetap optimis dengan kekuatan wakil kita. 

Ayu Maulida sudah berusaha semaksimal mungkin. Jika takdir menghendaki, tidak mustahil dia akan menjadi Miss Universe pertama asal Indonesia meksi tak banyak sponsor dari negara kita yang ambil bagian.

Tidak hanya itu, kita juga harus realistis bahwa dunia pageant belum besar di negara kita. Maka, kita harus legowo jika sponsor MUO lebih banyak didominasi oleh produk asal negara yang memang menggilai kontes kecantikan seperti Filipina dan negara latin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun