Diantara sekian kontes kecantikan internasional yang telah diikuti Indonesia, barangkali ajang Miss Erath menjadi ajang yang belum menunjukkan tanda-tanda untuk meraih prestasi lebih.Â
Jika wakil Indonesia bisa masuk Top 10 Miss Universe, menjadi juara Miss International dan Miss Grand International, serta menjadi runner-up 2 pada Miss Supranational dan Miss Wolrd, maka hal berbeda diraih oleh wakil Indonesia dalam sejarah keikutsertaannya pada Miss Earth.
Wakil Indonesia selalu unplaced pada perhelatan yang digelar sejak tahun 2001 tersebut. Padahal, Miss Earth merupakan salah satu dari empat besar kontes kecantikan internasional yang berpusat di Filipina.Â
Bersama Miss Universe, Miss World, dan Miss International, Miss Earth menjadi salah satu parameter keberhasilan suatu negara dalam ajang kontes internasional.
Kegagalan Indonesia menembus minimal babak selanjutnya bahkan sering disebut sebagai kutukan. Kutukan bahwa sebenarnya Indonesia tidak akan mampu untuk bisa berbicara lebih. Atas alasan inilah, bisa jadi ajang Miss Earth tidak terlalu didukung oleh para pageant lover di Indonesia.
Bahkan, banyak oknum PL yang begitu tidak sudi jika Indonesia bertanding di ajang ini. Alasannya, tentu tak lepas dari pusat penyelenggaraan ajang ini yang berada di Filipina.Â
Bukan rahasia umum, bahwa tensi perseteruan antara dua oknum PL di dua negara tersebut hingga kini masih belum usai. Anggapan bahwa wakil Indonesia selalu mendapatkan ketidakadilan pada ajang tersebut pun sering mengemuka. Sebagus apapun kualitas wakil kita, maka tidak akan berpengaruh pada hasilnya. Nantinya toh akan unplaced.
Padahal, beberapa wakil Indonesia yang berlaga di ajang Miss Earth dikenal telah memiliki semangat juang tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Salah satunya adalah Nita Sofiani, istri dari aktor Bollywood Vin Dara yang mengikuti ajang ini pada 2013.Â
Nita bahkan menjadi peserta yang menyabet banyak medali atau penghargaan khusus. Sayang, kementeran Nita saat itu gagal membuatnya masuk ke babak selanjutnya. Nita pun harus unplaced seperti tahun-tahun sebelumnya.
Rasa pesimis memang terus menggelayuti wakil Indonesia pada ajang ini. Meski demikian, sebagai pecinta kontes kecanitikan tanah air, alangkah baiknya kita tetap memberi dukungan pada mereka apapun hasilnya. Mereka pun sudah sekuat tenaga berjuang mendayagunakan segala kemampuannya demi merah putih.
Tidak hanya itu, khusus pada tahun ini, ajang Miss Earth dilaksanakan secara virtual. Proses karantina dan penjurian pun bisa dilihat secara langsung oleh seluruh masyarakat.Â