Meski Pemkot sudah memberikan skenario rekayasa lalu lintas, tetapi berkaca dari kegiatan budaya yang dilakukan di jalan ini beberapa tahun yang lalu, kemacetan parah di sekitar kawasan ini pun tak bisa terelakkan.
Tidak hanya itu, di daerah ini juga banyak fasilitas vital bagi warga. Sebut saja bank, rumah sakit daerah, kantor polisi, dan lain sebagainya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana jika ada kejadian kegawatdaruratan yang butuh penanganan segera di rumah sakit tersebut. Jika ambulans harus berputar-putar sebelum sampai di rumah sakit, tentu akan membutuhkan waktu yang lama.
Kesulitan juga akan terjadi jika ada mobil pemadam kebakaran yang akan melintasi jalan tersebut. Tentu, kondisi macet akan menyulitkan akses bagi mobil PMK yang hilir mudik dari selatan ke utara. Kalau nantinya ada kebakaran yang sulit dipadamkan lantaran jalan utama tersebut ditutup, siapa yang mau bertanggung jawab?
Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, proyek ini akan tetap berjalan karena anggaran yang dibutuhkan bisa diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 16 miliar rupiah.Â
Pembangunan jalan ini juga tidak terdampak re-focusing anggaran akibat wabah covid-19. Artinya, meski kondisi masih sulit, bagaimana caranya yang penting proyek ini harus tetap berlanjut. Titik.
Penutupan jalan utama di sekitar Kayu Tangan membuat hak warga kota menjadi hilang sementara. Warga pun tidak bisa berbuat banyak karena penutupan ini dilakukan oleh pemerintah kota bukan individu.Â
Walau banyak yang mengeluh di media sosial, tetapi keluhan itu tidak akan bisa berdampak pada batalnya rencana revitalisasi dan penutupan jalan ini.
Proyek memang akan jalan terus. Pihak pemkot memang sempat menunda penutupan jalan ini dengan menyediakan akses terlebih dahulu bagi warga sekitar. Pihak Pemkot mulai membongkar median jalan yang sedianya akan bisa digunakan untuk putar balik lantaran penutupan jalan tersebut. Setelah semua rampung, barulah nantinya jalan utama ini bisa ditutup.
Walau apa yang dilakukan oleh Pemkot ini cukup bisa diapresiasi, tetapi ketika uji coba rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan tersebut, efeknya hampir melanda sebagian besar pusat kota.Â