Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Drama dan Catatan Miss Universe Era Donald Trump

7 November 2020   20:13 Diperbarui: 7 November 2020   20:22 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahkota MU era Trump. Sumber : gambar mahkota dari wikipedia

Sudah kita ketahui bersama, bahwa Donald Trump yang saat ini menjadi Presiden AS adalah mantan pemilik dari kontes kecantikan Miss Universe.

Selama hampir 20 tahun, Trump menjadi pemilik Miss Universe. Tepatnya, antara tahun 1996 hingga 2015. Selama era itu, Trump pun seakan menjadi pemegang veto atas siapa yang boleh menjadi pemenang atau yang bisa masuk babak semifinal kontes kecantikan itu. Meski hal ini tentu tidak secara langsung, tetapi dari para peserta Miss Universe yang berangkat di era Trump pernah mendapatkan hal ini secara tersirat.

Tak hanya itu, Miss Universe saat era Trump juga seringkali mengalami drama. Bahkan, tanpa drama rasanya hambar. Lalu, apa saja drama Miss Universe saat era Trump?

Pencopotan gelar Oxana Fedorova

Baru pertama kali terjadi, gelar Miss Universe 2002 dicopot dan digantikan oleh pemegang runner-up 1. Saat itu, Oxana Fedorova dari Rusia berhasil memenangkan mahkota kecantikan ini. Sayangnya, baru beberapa bulan menjabat, gelar tersebut pun dicopot dan diberikan pada Justin Pasek asal Panama.

Alasannya, Oxana dianggap melanggar ketentuan yakni telah menikah dan mengandung secara diam-diam. Tetapi, isu ini ditepis oleh pihak Oxana yang menyatakan ia lebih berfokus pada studinya dan mengejar impiannya menjadi seorang dosen di Rusia. Sayangnya, isu ini terburu menyebar.

Meski demikian, pihak Oxana dan yang mendukungnya tetap memandang Oxana sebagai Miss Universe pertama dari Rusia dalam sejarah. Oxana pun membuktikan bisa sukses meniti karir sebagai akademisi yang tetap menjunjung tinggi kehormatannya.

Sulitnya negara Asia menembus semifinal

Saat era Donald Trump, sulit bagi negara Asia untuk bisa masuk babak semifinal. Entah babak 15 besar atau 20 besar. Peserta yang melaju ke babak semifinal kebanyakan dari Amerika Latin dan Eropa. Kalaupun ada, itu hanya satu dua orang yang sangat berbeda jauh dengan sekarang.

Makanya, hampir di setiap edisi Miss Universe saat itu, peserta dari Asia hampir selalu unplaced berjamaah. Alias, gagal menembus babak selanjutnya. Meski demikian, kita patut bangga dengan pencapaian salah satu wakil Indonesia, yakni Artika Sari Devi yang merupakan satu-satunya wakil dari Asia yang menembus babak semifinal pada gelaran Miss Universe 2005. Negara Asia lain yang beberapa kali masuk babak semifinal adalah India dan Jepang.

Meski demikian, pada suatu kesempatan yakni pada tahun 2007, Jepang berhasil meraih mahkota Miss Universe untuk kali kedua. Raihan Jepang ini juga mematahkan dominasi negara Amerika Latin yang hampir selalu menjadi juara. Setelah kemenangan Jepang, hampir tidak ada lagi negara Asia yang bertaji. Wakil Indonesia pun selalu gagal masuk semifinal dan baru masuk lagi pada tahun 2013. Filipina pun baru menjadi juara saat peralihan dari Donald Trump ke pengelola Miss Universe sekarang yakni pada tahun 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun