Banyak orang yang berandai-andai akan berjalan-jalan ke sebuah tempat setelah pandemi berakhir.
Tentu, ini wajar-wajar saja karena sudah cukup lama menahan diri dari kegiatan berwisata. Adanya penemuan vaksin covid-19 membuat harapan itu kerap muncul. Terlebih, beberapa negara mulai membuka perbatasannya. Untuk di dalam negeri, beberapa tempat wisata pun sudah dibuka dengan berbagai pembatasan pengunjung dan sederet aturan lain.
Kalau saya sendiri, jika kesempatan itu datang, maka tentu akan langsung merencanakan untuk pergi ke Filipina lagi. Awal April lalu, saya memutuskan untuk menghanguskan beberapa tiket pesawat menuju negara itu. Walau berat, ini keputusan terbaik karena melihat situasi yang tidak memungkinkan.
Saya memang memiliki tekad untuk berjalan-jalan ke luar negeri hanya ke Filipina saja. Tidak muluk-muluk ke negara lain atau berkali-kali seperti yang dikejar oleh banyak orang. Sekali saja sudah cukup yang penting bisa mencakup banyak tempat. Lalu, ke mana saja rencana saya?
Mengunjungi tempat bersejarah di Metro Manila
Sama seperti pengunjung lain yang datang ke negara ini, saya pun juga akan mengunjungi Kota Tua Manila sebagai awal perjalanan. Rizal Park, Intramuros, dan beberapa museum lain akan menjadi jujugan saya. Saya ingin menapaktilasi perjuangan Jose Rizal selama berusaha memerdekakan Filipina dari penjajah Spanyol. Saya ingin berfoto di tulisan-tulisannya yang amat kritis dan menggugah rasa nasionalisme.
Metro Manila tidak hanya seputar Manila saja. Ada beberapa kota lain yang juga layak untuk dikunjungi dengan jalur LRT yang sudah dibangun lama. Salah satu kota yang ingin saya kunjungi adalah Quezon City yang dikenal sebagai kota terbesar di Filipina. Di sana, ada sebuah tempat bernama Araneta Coliseum yang sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan kontes kecantikan. Ingin rasanya melihat perhelatan Binibining Pilipinas yang sudah menjadi nyawa bagi penduduk Filipina.
Selain Quezon City, mengunjungi Makati City yang dikenal sebagao distrik ekonomi di sana juga menjadi hal yang ingin saya lakukan. Taman-taman di sana sangat indah. Beberapa kota di sekitarnya seperti Taguig, Pasay City, dan lain sebagainya juga patut untuk dikunjungi.
Menikmati Pantai di Region Visayas
Filipina tidak sebatas Manila saja. Itulah yang mendasari saya juga ingin mengunjungi gugus kepulauan lain yakni Visayas. Gugus ini berada di bagian tengah Filipina dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Ada beberapa pulau dan kota yang bisa dituju saat berada di willayah yang penduduknya bercaka-cakap dengan bahasa Bisaya ini. Mulai Cebu, Bohol, Negros, Samar, dan Leyte.
Pulau-pulau itu cukup berdekatan dan dapat diakses dengan kapal laut. Hanya saja, dari Manila, lebih baik langsung melakukan penerbangan menuju Cebu  yang merupakan pulau utama. Saya ingin sekali ke  Kota Lapu-Lapu yang berada di sisi timur pulau ini.
Di sana, ada tempat bersejarah menarik tempat Lapu-Lapu, seorang pejuang Filipina yang bertarung mengusir Spanyol saat datang pertama kali di sana. Cerita ini seolah menjadi penyambung cerita sejarah saat saya SD dulu. Kala itu, guru sejarah menarasikan bahwa Spanyol dipaksa angkat kaki dari Maluku oleh Portugis dan berlayar menuju Filipina. Nah, di kota inilah perlawanan sengit antara Spanyol dan penduduk lokal pun terjadi.
Bernyanyi di Pinggir Jalan
Salah satu keinginan saya pergi ke Filipina adalah bernyanyi di pinggir jalan. Orang-orang Filipina yang gemar bernaynyi membuat saya tertarik. Ketika saya berkaraoke menggunakan aplikasi karaoke, seringkali saya bergabung dengan mereka. Banyak diantara mereka yang suaranya bagus-bagus.
Berburu makanan khas Indonesia di Filipina.
Beberapa waktu terakhir, saya rajin melihat status teman dari Filipina yang mengunggah kulinernya. Nah beberapa diantaranya mirip atau bahkan sama dengan makanan khas Indonesia. Sejak saat itu, saya menjadi lebih tertarik. Tentu, makanan halal yang ingin saya cari.
Melakukan salat berjamaah di wilayah ARMM
Tujuan terakhir saya ke Filipina adalah ikut beribadah bersama saudara muslim di wilayah ARMM (wilayah otonomi muslim Mindanao). Ada beberapa daerah yang ingin saya kunjungi seperti Maguindanao, Cotabato, dan Lanao del Sur. Untuk wilayah terakhir barangkali sulit karena di dalamnya ada Kota Marawi yang hancur pasca serangan pemberontak Maute pada 2017.
Nah itulah beberapa rencana solo traveling jika pandemi berakhir. Saya tidak ada rencana lain sih. Kalau ada kesempatan pun lebih baik tetap di rumah saja dulu dan menabung untuk rencana ini. Sementara, saya melihat video traveling dari para YouTuber atau mengikuti jalan-jalan virtual. Bagaimana dengan Anda? Â Â
