Pulau-pulau itu cukup berdekatan dan dapat diakses dengan kapal laut. Hanya saja, dari Manila, lebih baik langsung melakukan penerbangan menuju Cebu  yang merupakan pulau utama. Saya ingin sekali ke  Kota Lapu-Lapu yang berada di sisi timur pulau ini.
Di sana, ada tempat bersejarah menarik tempat Lapu-Lapu, seorang pejuang Filipina yang bertarung mengusir Spanyol saat datang pertama kali di sana. Cerita ini seolah menjadi penyambung cerita sejarah saat saya SD dulu. Kala itu, guru sejarah menarasikan bahwa Spanyol dipaksa angkat kaki dari Maluku oleh Portugis dan berlayar menuju Filipina. Nah, di kota inilah perlawanan sengit antara Spanyol dan penduduk lokal pun terjadi.
Bernyanyi di Pinggir Jalan
Salah satu keinginan saya pergi ke Filipina adalah bernyanyi di pinggir jalan. Orang-orang Filipina yang gemar bernaynyi membuat saya tertarik. Ketika saya berkaraoke menggunakan aplikasi karaoke, seringkali saya bergabung dengan mereka. Banyak diantara mereka yang suaranya bagus-bagus.
Berburu makanan khas Indonesia di Filipina.
Beberapa waktu terakhir, saya rajin melihat status teman dari Filipina yang mengunggah kulinernya. Nah beberapa diantaranya mirip atau bahkan sama dengan makanan khas Indonesia. Sejak saat itu, saya menjadi lebih tertarik. Tentu, makanan halal yang ingin saya cari.
Melakukan salat berjamaah di wilayah ARMM
Tujuan terakhir saya ke Filipina adalah ikut beribadah bersama saudara muslim di wilayah ARMM (wilayah otonomi muslim Mindanao). Ada beberapa daerah yang ingin saya kunjungi seperti Maguindanao, Cotabato, dan Lanao del Sur. Untuk wilayah terakhir barangkali sulit karena di dalamnya ada Kota Marawi yang hancur pasca serangan pemberontak Maute pada 2017.