Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menengok Gempita Persatuan Warga Filipina dalam Perhelatan Kontes Kecantikan

9 Juli 2020   09:29 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Filipina memenuhi pinggir jalan menunggu kedatangan Miss Universe 2018, Catriona Gray. YT Araneta City/ Sc Pribadi

Beberapa wanita berlatih catwalk di sebuah beauty camp. - emairates news
Beberapa wanita berlatih catwalk di sebuah beauty camp. - emairates news
Tentu, kegiatan ini membutuhkan biaya yang tak sedikit. Tetapi, ada juga calon peserta yang dibiayai secara gratis oleh pemerintah daerah. Terutama, bagi mereka yang berhasil memenangkan kontes kecantikan lokal dan akan maju ke tingkat nasional.

Tak hanya itu, banyak sekali donator yang rela mendonasikan dana demi pengembangan pelatihan semacam ini dalam jumlah yang tak sedikit. Entah dari pemerintah atau pun dari sektor swasta. Bentuk pelatihan semacam ini memang sangat berkembang dalam dua dekade terakhir.

Sebelumnya, para peserta kontes kecantikan asal Filipina menjalani training di beberapa negara latin seperti Venezuela dan Kolombia yang sudah lama eksis. Kini, Filipina pun menjadi salah satu pusat pelatihan kontes kecantikan. Beberapa wanita Indonesia yang akan bertanding di kontes kecantikan juga berlatih secara intens di sana.

Keriuhan kontes kecantikan di Filipina tak lepas dari warisan pengaruh budaya Amerika yang begitu menancap. Ada adagium bahwa Filipina adalah negara Asia yang sudah mulai luntur nilai-nilai budaya ketimurannya. 

Menurut J. Pilapil Jacobo dari Ateneo de Manila University, obsesi rakyat Filipina untuk bertanding dalam sebuah standar kecantikan sebenarnya sudah berlangsung lama. Saat negara ini masih dijajah Spanyol hingga berada di bawah imperialisme Amerika Serikat, lomba atau kontes kecantikan pun muali bermunculan.

Para peserta beauty camp berlatih untuk bisa percaya diri tampil di depan publik. - Sumber YT CNA/ SC pribadi
Para peserta beauty camp berlatih untuk bisa percaya diri tampil di depan publik. - Sumber YT CNA/ SC pribadi
Imperialisme telah merampas standar adat asli mengenai kecantikan. Tubuh yang indah, karakter yang baik, seni, dan estetika. Beberapa standar yang kini dipatok dalam berbagai kontes kecantikan. Apa yang terjadi di Filipina berbeda dengan di Indonesia. Saat kontes kecantikan pernah mengalami suatu hambatan terutama pada masa orde baru. Saat itu, berbagai pelarangan untuk melakukan kontes kecantikan pun dikeluarkan.

Para wakil Indonesia yang akan maju ke Miss Universe atau Miss World harus berangkat secara sembunyi-sembunyi. Persepsi cantik kala itu adalah para wanita yang berperan penting dalam keluarga dan masyarakat. Maka, timbulah berbagai kegiatan seperti PKK, Dharma Wanita, dan lain sebagainya. Barulah beberapa tahun selepas reformasi, wakil Indonesia bisa kembali tampil itu pun kerap diselingi pro dan kontra.

Kembali ke Filipina, dengan melihat antusias warganya dalam menyambut pemenang kontes kecantikan, membuat ajang ini adalah sebuah kebanggan nasional. Apa yang bisa dibanggakan dari Filipina? Sebuah negara dengan tingkat kemiskinan tinggi dibandingkan Indonesia.

Hanya tiga aspek tadi, yakni basket, tinju, dan kontes kecantikan yang menjadi kebanggan itu. Banyak calon peserta yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. 

Dengan meraih kesuksesan dalam ajang internasional, warga Filipina bisa berbangga diri karena bisa sejajar dengan bangsa lain dan menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah bangsa yang besar dan menjunjung tinggi persatuan nasional. Kontes kecantikan pun menjadi ajang pemersatu bangsa yang sangat ampuh.

Kontes kecantikan bisa menyatukan warga Filipina, apapun pandangan politik, daerah, agama, dan kesukuan. - YT Richter Masangkay / SC Pribadi
Kontes kecantikan bisa menyatukan warga Filipina, apapun pandangan politik, daerah, agama, dan kesukuan. - YT Richter Masangkay / SC Pribadi
Di saat ada bangsa lain yang meributkan dasar negaranya yang malah bisa memperpecah persatuan, Filipina seakan memiliki momentum agar mereka bisa bersatu dan lebih kuat. Saat covid-19 menyerang, banyak kegiatan kontes kecantikan yang terhenti. Para peserta dan pemenang pun berupaya keras ikut andil dalam mengedukasi masyarakat agar mereka mematuhi instruksi dari pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun