Saya juga sekarang membatasi hanya ikut memiliki komunitas blog yang memiliki aturan jelas. Adminnya tegas tapi santai dan bisa mengorganisasi komunitas blognya dengan baik. Kapan boleh mengemukakan pendapat dan kapan harus diam.Â
Dan kapan pula boleh bersenda gurau atau pun membagikan informsi dari luar. Walau terlihat membosankan dan mengekang, tetapi saya lebih senang dengan komunitas semacam ini. Dibanding, komunitas yang tidak jelas arahnya ke mana, penuh dengan informasi dari luar dan banyak gurauan tidak perlu sehingga saat saya membutuhkan informasi harus mencari pesan dalam waktu lama. Lalu, saya dapat apa ya?
Kegiatan komunitas blog yang menarik dan beragam juga menjadi salah satu alasan saya betah untuk bergabung di komunitas tersebut. Semisal, hari ini ada sharing tema tertentu pada grup WA. Besok ada kegiatan blogwalking. Besoknya lagi ada live di Instagram komunitas dan lain sebagainya.Â
Dengan kegiatan yang jelas dan terjadwal semacam ini, saya pun jadi lebih serius dalam berkontribusi minimal ikut ambil bagian dalam menyimak materi yang diberikan. Apalagi, jika narasumber pada kegiatan sharing tersebut adalah mereka yang telah memiliki kompetensi di dalam suatu bidang tertentu. Rasanya senang bisa mendapatkan ilmu secara gratis.
Diskusi yang dibuka oleh admin komunitas tertentu juga menjadi alasan saya betah. Biasanya, mereka melempar sebuah isu dan berharap para anggota bisa menanggapinya. Kadang, saking asyiknya diskusi, beragam tanggapan pun muncul dan harus disetop oleh sang admin. Kadang pula, diskusi juga seputar rencana komunitas ke depannya yang butuh feedback dari para anggota demi perbaikan komunitas ke depannya. Walau keputusan tetap pada sang admin, tetapi dengan begini, eksistensi saya sebagai anggota sangat dihargai.
Dibandingkan dengan komunitas yang melakukan komunikasi dengan tertutup dan melakukan kegiatannya atas inisiatif satu atau dua anggota saja. Itu pun kadang kegiatan yang dilakukan sudah melenceng jauh dari tujuan komunitas blog tersebut didirikan. Percayalah, komunitas blog semacam ini akan banyak ditinggalkan oleh anggotanya dan kemungkinan besar akan vakum.
Lucunya, saya bergabung dengan sebuah perkumpulan para blogger yang bisa dibilang hanya semacam kumpul saja tidak memakai nama komunitas tertentu. Perkumpulan ini hasil perkenalan beberapa blogger. Satu blogger mengenalkan blogger lain dan seterusnya hingga ada sekitar 10 sampai 15 orang.
Kami punya latar kemampuan yang berbeda. Ada yang pandai dalam teknik SEO, desain web, infografis, mengutak-atik video, dan tentunya menulis. Setiap beberapa pekan sekali kami bertemu di wifi corner plasa Telkom. Itu pun tidak semua dan seringkali dimulai dari obrolan ringan.Â
Tetapi yang terpenting pertemuan ala-ala tersebut menghasilkan banyak ilmu. Ada salah seorang yang mengajarkan suatu ilmu ke teman lainnya. Semisal bagaimana mempraktikkan SEO blog yang tepat, membuat desain, menulis dan sebagainya. Kalau saya sih cuma bisa menulis ya jadinya berbagi beberapa seni dalam menulis blog yang saya bisa.
Meski demikian, saya banyak mendapatkan ilmu dari beberapa teman tersebut. Saya jadi bisa membuat infografis meski belum sempurna, menerapkan SEO, dan lain sebagainya. Puncaknya, blog saya sudah berhasil dimonetisasi oleh Google Adsense setelah mendapat penolakan sebanyak 2 kali berkat belajar dari mereka yang blognya sudah berhasil dimonetisasi Google.Â
Gaji dari Adsense pun bisa saya terima meski tidak rutin bulanan berkat diajari teknik SEO yang baik. Sebagai timbal balik, saya pun berbagi tips membuat tulisan yang enak dibaca versi saya sehingga walau teknik SEO dipergunakan, tetapi artikel blog tetap enak dibaca. Tentu saja, kegiatan ini tidak bisa terlaksana hanya dalam satu dua kali pertemuan.