Emang nulis di Kompasiana dapat bisa dapat duit?
Pertanyaan itu kerap terlontar dari orang terdekat setiap saya membagikan link tulisan saya di media sosial. Duit, duit, duit lagi. Kenapa sih harus duit dan duit?
Lah kenapa saya jadi senewen. Otomatis, saya pun menjawab dengan wajah semanis Puteri Indonesia Lingkungan.
Tentu dapat dong.
Saya hampir setiap bulan mendapat K-reward. Yah meksi tidak terlalu banyak tetapi selalu membuat happy. Lumayan buat order go-food. Kalau lagi beruntung ya menang lomba blog. Kalau lagi beruntung lagi, tiba-tiba ditelepon entah siapa di balik seberang yang meminta saya untuk menulis dengan royalti tertentu. Asyik!
Eh tapi bener lo. Di Kompasiana itu banyak sekali peluang yang bisa ditangkap asal ada kemauan. Seperti peluang yang kini dikembangkan oleh Kompasiana bernama "Narativ". Pakai "v" ya bukan pakai "f". Sebuah program content marketing di Kompasiana.
Program ini baru saja diluncurkan dan bisa jadi wadah yang pas bagi Kompasianer di manapun berada yang ingin memiliki bakat terpendam dalam hal menulis dan menghasilkan penghasilan tambahan. Jadi, narativ ini akan mengubungkan antara Kompasianer dengan brand atau stakeholder yang sedang membutuhkan jasa promosi produknya.
Kemarin, saya baru saja melihat launching program ini yang dipandu oleh beberapa admin Kompasiana. Nah, ternyata masih banyak brand atau stakeholder yang membutuhkan jasa blogger untuk beriklan. Ini dikarenakan selama masih ada search engine semisal mbah Google, maka tulisan dari para blogger akan terus dicari.
Lalu, kenapa sih harus Kompasiana bukan blog pribadi?
Alasannya, Kompasiana sudah teruji memiliki jumlah pembaca yang banyak. Ini tentu berbeda dengan blog pribadi. Saya sendiri punya beberapa blog pribadi yang sudah terafiliasi dengan Google Adsense.Â
Dan untuk meraih pundi-pundi rupiah, berbagai usaha pun harus saya lakukan. Semisal melakukan SEO on page dan SEO off page dan beberapa usaha lain agar blog pribadi saya banyak dilirik oleh pembaca serta nangkring di pencarian nomor satu search engine.