Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mau Daring atau Luring, Asal Belanja Kado Lebaran Dilakukan dengan Ikhlas, Pasti Akan Terasa Manfaatnya

13 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 13 Mei 2020   08:03 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. - Dokumen Pribadi

Hanya saja, kasus penipuan yang mengintai perdagangan daring ini harus benar-benar kita perhatikan. Makanya kalau bisa, kita membeli barang tersebut di marketplace yang terpercaya. Yang memungkinkan menahan uang kita terlebih dahulu sebelum diterima penjual sebelum barang kita terima dan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Untuk itulah, tidak membeli ke penjual daring yang tidak melalui marketplace atau sistem transfer langsung adalah salah satu cara untuk mencegah hal tersebut. Kalau masih ingin membeli dengan cara tersebut, maka kehati-hatian yang kita lakukan harus benar-benar kita tingkatkan. Akan lebih baik jika ada orang terdekat kita yang pernah membeli di penjual tersebut dan memang terbukti barang yang dibeli bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya. Testimoni mereka sangat dibutuhkan dibandingkan hanya membaca testimoni yang diberikan pedagang. Bisa saja testimoni tersebut palsu kan?

Membeli barang secara daring juga memiliki kelemahan berupa bocornya data yang kita miliki seperti yang terjadi dengan beberapa marketplace tempo hari. Untuk itulah, selalu mengganti kata sandi akun marketplace kita secara berkala adalah salah satu cara terbaik agar kita bisa tetap aman melakukan transaksi secara daring.

Ilustrasi. - Dokumen Pribadi
Ilustrasi. - Dokumen Pribadi
Hal lain yang menjadi tantangan dan perhatian dalam membeli barang secara marketplace adalah godaan untuk membeli barang lain yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Namun, kala melihat barang tersebut yang dirasa cocok, maka kita pun akan memiliki keinginan untuk membeli juga. Padahal, niat awal kita hanya untuk membeli kado lebaran untuk sanak saudara/kerabat/teman. Jadi, tetap fokus dengan apa yang kita lakukan adalah kunci.

Dan tentunya, baik secara daring maupun luring, asal niat kita berbagi kado lebaran dilakukan dengan tulus ikhlas, maka manfaatnya akan terasa. Hati kita akan menjadi bahagia karena memberi kado lebaran juga merupakan wujud dari connecting happiness terhadap orang terdekat kita. Orang yang kita beri kado lebaran juga akan senang menerima hadiah kita terlebih jika kita memberikannya dengan surprise. Makna lebaran yang banyak pihak merasa terdegradasi akibat wabah covid-19 pun akan tetap terasa. Walau ada jarak diantara kita, yang penting kado lebaran tetap menjadi penghubungnya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun