Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Meski Ada Kenaikan, Harga Pokok Masih Terjangkau Banyak Kalangan

29 April 2020   03:30 Diperbarui: 29 April 2020   03:34 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data bahan pokok di Malang. - Dokpri

Musim pandemi covid-19 yang menghantam negeri ini benar-benar menjadi momok bagi banyak orang. Selain banyak PHK yang  terjadi, kenaikan bahan pokok pun jadi hal yang ingin sekali dihindari. Nyatanya, harga bahan pokok pun mulai naik perlahan mengikuti permintaan pasar terutama menjelang puasa Ramadan.

Apesnya, lantaran takut tertular penyakit covid-19 dan ada klaster baru yang muncul di sekitar rumah saya daerah Mergan Malang, kegiatan berbelanja di pasar dadakan yang dulu sering saya lakukan pun menjadi jarang. Saya pun lebih sering mengunjungi supermarket yang memiliki aturan ketat bagi pengunjung.

Dari beberapa kali berbelanja, ada beberapa harga pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan. Gula pasir adalah bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan tersebut. Hingga awal puasa Ramadan, gula pasir sempat menyentuh angka 18.000 hingga 18.500 per kg. Ada juga pedagang yang bahkan menjual gula hingga 19.000 per kg. Tingginya harga gula pasir ini disebabkan karena dampak covid-19 dan pabrik gula sedang tidak pada musim giling yang biasanya dimulai pada awal Mei. Namun untungnya, menuju pekan kedua Ramadan ini, harga gula mulai turun perlahan hingga di kisaran 17.000 hingga 17.500 rupiah per kg.

Beras pun juga mengalami kenaikan. Jika sebelum covid-19 beras bengawan berada di kisaran harga 11.000 rupiah, maka kini menjadi di atas 12.000 rupiah per kg. Bahkan, saat saya membeli beras bengawan di sebuah supermarket, harga beras per kg mencapai 13.000 per kg.

Berbelanja di pasar modern kini banyak dilakukan orang. - Dokpri
Berbelanja di pasar modern kini banyak dilakukan orang. - Dokpri
Sama seperti Ramadan tahun sebelumnya, saya juga mencermati harga minyak goreng kemasan 2 liter yang dibagikan untuk kegiatan arisan tahunan Dasa Wisma dan PKK ibu saya. Kebetulan saya kebagian mencari minyak goreng ini dengan harga semurah-murahnya dengan kualitas terbaik.

Hampir di seluruh pasar, baik pasar tradisional seperti Pasar Mergan atau pun Pasar Modern, harga minyak goreng berada di kisaran 23.500 hingga 24.000. Awal Ramadan kemarin saya sempat menemukan sebuah supermarket yang menjual minyak goreng dengan harga 23.000 rupiah per kemasan 2L.

Namun, pembeli hanya dibatasi untuk membeli satu kemasan minyak goreng sesuai Surat Edaran Walikota Malang Nomor 6/2020 tentang Kesiapsiagaan Dunia Usaha Dalam Menghadapi Covid-19. Penonton pun kecewa. Namun, saya paham pembatasan ini dilakukan demi kebaikan bersama agar tidak terjadi penumpukan barang yang berpotensi disalahgunakan.  Makanya, saya pun membeli di tempat lain dengan harga 24.000 rupiah per liter sebanyak 15 buah untuk dibagikan.

Pembatasan jumlah barang yang dibeli sesuai SK Perwali. - Dokpri
Pembatasan jumlah barang yang dibeli sesuai SK Perwali. - Dokpri
Harga telur dan daging ayam yang sempat merangkak naik akibat adanya covid-19 dan megengan -- syukuran menjelang puasa -- kembali turun. Harga ini diprediksi akan kembali naik pada seminggu sebelum Idulfitri karena ada permintaan pasar yang tinggi akibat banyaknya warga yang mengadakan selamatan untuk malam penghabisan Ramadan.

Telur ayam ras pun dijual di kisaran harga 21.000 hingga 22.000 per kg. Kemarin saya membeli seperempat kg telur ras seharga 5.500 rupiah. Untuk daging ayam boiler, sebelum Ramadan kemarin sempat mencapai 30.000 rupiah per kg. Kini sudah turun di kisaran 27.000-28.000 rupiah per kg. Harga ayam ini memang unik dari tahun ke tahun karena penurunan atau kenaikannya bisa sangat drastis mengikuti permintaan pasar. Ibu saya, yang sudah malang melintang membeli ayam potong bahkan memprediksi harga ayam potong akan bisa tembus di atas 30.000 ribu pada penghabisan Ramadan nanti.

Bagaimana dengan harga sayur-mayur?

Mengingat saya tidak berbelanja langsung sayur-mayur, jadi saya tidak mengetahui persis kondisinya. Menurut ibu saya, memang ada kenaikan tetapi tidak terlalu signifikan. Harga wortel yang sempat dibeli oleh ibu saya sekitar 11.000 rupiah per kg. Harga cabai rawit berada di kisaran 25.000 hingga 30.000 ribu per kg. Kenaikan cukup tinggi justru terjadi pada bawang putih yang mencapai kisaran harga 30.000 rupiah. Padahal, sebelumnya hanya di kisaran 25.000 hingga 27.000 rupiah per kg. Untuk bawang merah sendiri, satu kg dihargai antara 33.000 hingga 38.000 per kg.

Beberapa hari yang lalu, sempat terjadi sedikit kepanikan di pasar tradisional dadakan dan pasar tradisional lain di dekat rumah saya. Alasannya, ada seorang pedagang Pasar Induk Gadang yang positif covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Untungnya, belum ada konfirmasi apakah pedagang tersebut positif atau tidak. Semoga hasilnya negatif. Namun, ini tidak membuat harga barang menjadi melambung karena hampir semua pedagang tradisional di dekat rumah saya membeli barang dagangannya di Pasar Induk Gadang.

Data bahan pokok di Malang. - Dokpri
Data bahan pokok di Malang. - Dokpri
Kondisi sulit yang terjadi saat ini membuat banyak orang lebih memilih membeli barang dengan jumlah cukup banyak. Selain meminimalisasi dampak penyebaran covid-19, ketakutan harga naik juga jadi alasan. Padahal, pihak pemerintah daerah sudah menjamin bahwa stok bahan pangan terjamin dan harga pun tak akan mengalami kenaikan signifikan.

Oh ya, di tengah pandemi ini, ada fenomena unik yang terjadi berupa banyaknya pedagang tisu dadakan yang berjualan di pinggir jalan. Rata-rata, mereka adalah korban PHK yang mencari pekerjaan baru dengan berjualan. Selain tisu, tentu masker, hand sanitizer, kembang api, dan petasan juga mereka jual. Kalau dibandingkan dengan harga tisu di supermarket, harga tisu yang mereka jual ternyata jauh lebih murah. Tisu kotak ukuran besar yang biasanya seharga 11.000 rupiah di supermarket merek jual 3 buah seharga 20.000 rupiah.

Pembeli tisu dadakan di pinggir jalan. - Dokpri
Pembeli tisu dadakan di pinggir jalan. - Dokpri
Bagaimanapun, di tengah pandemi ini, kita harus tetap bersyukur masih mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang masih terjangkau. Makanya, jika kita memiliki rezeki lebih, mari kita sisihkan untuk membantu mereka yang sedang kesusahan. Apalagi, ini momen bulan suci yang sangat baik untuk berbagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun