Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Cinta] Asmara Terlarang

14 Maret 2020   19:59 Diperbarui: 14 Maret 2020   20:01 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi .- lakonhidup.files.wordpress.com

Ardi masih merapikan kemeja yang ia kenakan selepas ia mandi.

Candra meringkuk di kasur sambil memainkan ponsel kesayangannya. Ia masih mengamati lelaki yang sudah dua bulan ini dekat dengannya.

"Kau harus pulang, Can! Aku tak mau ayahmu terus menerorku dengan makian dan hinaan menjijikkan itu!"

Candra hanya terdiam. Ia lalu mendekati Ardi yang mulai menyemprotkan parfum Blenheim Bouquet ke seluruh tubuhnya.

"Tidak, Mas. Aku akan tetap di sini! Cuma kau yang mengerti aku, Mas!" sahut Candra.

Ardi menatap Candra dengan tajam. Ia sudah tak kuat lagi dengan makian dan gunjingan terhadap dirinya. Ia juga sudah tak kuat dengan segala perilaku Candra yang mulai mengatur dan menguasai dirinya.

"Pulanglah. Bicaralah baik-baik dengan ayahmu!"

Candra lalu terisak. Ia tak mengira Ardi akan berkata demikian. Ardi adalah nyawa baginya. Entah, apa yang akan terjadi kalau ia tak bersama pujaan hatinya itu.

"Tidak, Mas. Aku tidak mau. Aku akan menurutimu tapi aku tak mau jauh-jauh denganmu!"

Ardi menggeleng lagi.

"Pulanglah. Kau seorang laki-laki. Tak sepantasnya kita berdua seperti ini. Aku sudah memikirkan masak-masak. Kita berteman saja".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun