Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menerbitkan Buku, Usaha Tetap Semangat Belajar di Usia yang Tak Lagi Muda

18 Januari 2020   08:31 Diperbarui: 19 Januari 2020   11:30 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kegiatan ini, saya bisa menyerap banyak ilmu penting. Saya juga terbantu dengan kegiatan bimbel yang saya lakukan lantaran hampir setiap hari saya bersentuhan dengan tata bahasa Indonesia. 

Saya harus terus membaca dan mendalami materi untuk bisa mengoreksi tulisan yang telah dibuat oleh siswa saya. Kadang, kesalahan yang dilakukan oleh siswa saya ternyata juga pernah saya lakukan. 

Dalam praktik yang lebih luas lagi, saya belajar banyak dari editor yang menyunting naskah saya. Sungguh, saya berterima kasih kepada mereka karena dengan gemblengan yang cukup keras, saya bisa belajar mengenai penyuntingan naskah. 

Saya bisa memahami bahwa saya masih memiliki banyak kekurangan dalam dunia tulis-menulis. Saya juga sadar bahwa meski saya hampir menulis setiap hari, nyatanya saya juga kerap melakukan kesalahan berulang.

Hubungan antara penulis dengan editor benar-benar membuat saya juga memahami bahwa tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa berhenti belajar. Sebagai penulis, tentu saya belajar banyak hal mengenai teknis kepenulisan. 

Sebagai seorang editor, sang penyunting naskah pun juga harus tetap belajar mengenai gaya kepenulisan dan hal-hal teknis lain yang telah ditulis oleh penulis. Ia juga harus tetap membaca agar tidak ketinggalan informasi dengan sang penulis. 

Tak hanya mengenai teknik kepenulisan dan tata bahasa, saya juga banyak belajar mengenai dunia marketing dalam kegiatan menerbitkan buku. Saya belajar bagaimana menghitung harga penjualan dan kira-kira strategi promosi apa yang harus saya lakukan. 

Saya juga belajar banyak mengenai cara memilih cover buku yang benar agar menarik dan menjadi nilai lebih bagi buku saya. Tak hanya itu, saya juga belajar menjalin relasi dengan orang yang akan membeli buku saya. Berlatih lebih sabar bagi dalam menghadapi pembeli yang mungkin memiliki ekspektasi lebih. 

Belajar banyak dari poin revisi yang diberikan oleh editor (Dokumentasi pribadi)
Belajar banyak dari poin revisi yang diberikan oleh editor (Dokumentasi pribadi)
Maka dari itu, sejak buku solo pertama saya terbit, saya bertekad untuk menerbitkan buku paling tidak satu buku dalam satu tahun. Tahun 2020 ini, saya masih proses untuk buku kedua yang juga mengeni traveling. 

Untuk tahun depan, saya berencana untuk belajar dengan cara menerbitkan buku lagi mengenai dunia kependidikan. Makanya, tahun ini saya banyak membaca buku dan mengikuti beberapa seminar kependidikan yang bisa menunjang untuk bahan tulisan saya. 

Tak hanya itu, sebenarnya saya juga ingin mengajak rekan-rekan bloger untuk juga belajar menerbitkan buku melalui buku keroyokan atau antologi. Keinginan ini sudah lama muncul saat saya berencana menerbitkan buku solo. Saya ingin mengumpulkan rekan-rekan bloger yang suka menulis traveling agar bisa menerbitkan buku bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun