Kalau sudah begini, saya sedikit merenung. Apa benar blogger di Indonesia sebagian besar sudah beralih orientasi? Kalaupun benar, saya pun tidak menyalahkan karena itu hak masing-masing.
Meski demikian, dari pengamatan saya, lama-lama tulisan khas blogger menarik yang dulu mendominasi untuk disebarkan mengenai topik tertentu kini mulai beralih dikuasai portal media. Tirto Id, Kumparan, VICE, Mojok, dan beberapa media lain yang mendominasi hal-hal remeh tapi penting dan menarik yang dulu dikupas oleh para blogger. S
aya mulai jarang menemukan blog personal yang membahas hal-hal kecil tapi penting seperti beberapa tahun sebelumnya.Â
Kalaupun ada, itu pasti di Kompasiana yang langsung mendapat label Artikel Utama. Lha bagaimana mau ada, wong rekan blogger yang saya ikuti lebih banyak membahas produk yang mereka review.
Namun, jika sebagian besar atau hampir semua tulisan kita berbayar, rasanya kok ada sedikit mengganjal. Apakah semangat sharism mulai hilang? Hanya hati yang bisa menjawabnya.
Kembali ke frasa memamerkan kemewahan yang disematkan rekan saya, persepsi ini tidaklah selalu benar. Masih ada kok rekan blogger yang juga semangat berbagi walau ia juga mendapat tulisan dari review produk dan apa yang disebut "memamerkan kemewahan" itu.Â
Sayangnya, ketika saya terjebak dalam lingkaran pertemanan blogger yang lebih banyak mengupas sebuah produk, maka saya harus merelakan hati untuk menemui tulisan yang hampir seragam dan seakan enggan untuk membacanya.
Semoga bisa dijadikan renungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H