Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) F.X. Sutijastoto bahwa rakyat harus bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dengan didukung oleh ketahanan air, pangan, dan energi. Rakyat turut andil dalam menjaga kedaulatan energi yang akan bermuara pada kestabilan ekonomi.
Ketahanan energi sebagai salah satu faktor stabilitas keuangan. - Dokumen Pribadi.
Selain ikut andil dalam ketahanan energi, dengan menaiki kendaraan umum, saya juga ikut serta dalam mengurangi kemacetan. Ketika banyak kendaraan pribadi di jalan dan membuat macet, maka kecepatan kendaraan menjadi melambat. Bahan bakar yang dibutuhkan kendaraan pun jadi meningkat.Â
Ongkos produksi perusahaan yang bertumpu pada transportasi jalan juga membengkak. Akibatnya, terjadilah inflasi. Jika kemacetan ini dibiarkan, maka juga mempengaruhi SSK.
Dalam kaitannya dengan kestabilan keuangan pribadi, menaiki kendaraan umum juga jauh lebih efisien. Saya bisa menggunakan kartu reguler trip Trans Jogja jika bepergian dengan membayar biaya sekitar 2.700 rupiah saja. Jika PP, maka ongkos yang saya keluarkan hanya sebesar 5.400 rupiah. Ditambah dengan ongkos bus dari tempat saya ke terminal Jombor PP sebesar 8.000 rupiah, saya menghabiskan dana sekitar 15.000 per hari. Itu jika saya harus datang ke kota Jogja.
Menggunakan kartu reguler trip Trans Jogja hanya perlu membayar biaya 2.700 sekali jalan. - Dokpri
Jika tidak, maka saya hanya perlu merogoh kocek sebesar 8.000 rupiah lantaran kebanyakan area kerja saya ya hanya di sekitar Sleman dan Tempel. Dalam sebulan, paling tidak ongkos transportasi yang saya keluarkan sebesar 300.000 rupiah. Â
Menggunakan ojek daring baru saya lakukan jika kepepet dan jarang sekali. Selama masih ada waktu, saya selalu menggunakan bus. Makanya, saya menyiasatinya dengan pergi lebih awal agar masih nutut jika naik bus. Kalau saya akan keluar kota seperti ke Solo, saya pasti naik kereta api lokal dengan tiket 8.000 rupiah saja.
Menaiki bus pedesaan juga berdampak pada usaha menjaga sistem keuangan. - Dokumen Pribadi,
Dengan pengeluaran sebesar itu sebulan, saya tidak perlu lagi memikirkan biaya perpanjangan STNK tiap tahun, bensin, onderdil kendaraan, oli, ban bocor, dan tentunya parkir. Pengeluaran sepele namun jika dikalkulasikan tiap tahun akan besar juga. Terlebih, saat ini ada kenaikan biaya perpanjangan STNK serta parkir liar yang banyak di beberapa tempat.
Jalan Raya Jogja-Solo yang selalu macet membuat KA Prameks menjadi piihan. Macet juga menjadi salah satu risiko inflasi yang mengganggu SSK. - Dokpri
Beberapa waktu belakangan, berbagai moda transportasi umum telah menggunakan transaksi nontunai. Kereta lokal misalnya menggunakan dompet digital
LinkAja. BRT Trans Jogja menggunakan kartu
reguler trip dan uang digital bank tertentu.Â
Ketika saya jalan-jalan ke Semarang, malah BRT Semarang memberikan cashback 50% jika pembayaran menggunakan uang elektronik. Praktis, saya hanya membayar 1.750 rupiah dari 3.500 rupiah jika membayar tunai.
Pembayaran tiket Trans Semarang kini bisa menggunakan uang digital dan mendapatkan cashback. - Dokumen Pribadi.
Penggalakan gerakan nontunai dalam bidang transportasi ini juga linear dengan salah satu langkah BI dalam memfokuskan kebijakan suku bunga dan nilai tukar untuk memperkuat stabilitas eksternal perekonomian. Khususnya, dalam hal pengendalian defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik.
Artinya, transaksi yang dilakukan oleh masyarakat sebisa mungkin masih dalam tahap wajar. Untuk masalah kendaraan umum sendiri yang tarifnya diatur pemerintah, saya yakin telah disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pas di kantong, begitu bunyinya.
Lihat Financial Selengkapnya