Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sinetron Jadul Diputar Kembali di YouTube, Bukti Sinetron Indonesia Kini Mati Gaya?

16 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 18 Juni 2019   16:50 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan paling berkesan dalam sinetron Cinta Fitri Season 1. - Dok. MD Entertainment (Screenshoot pribadi)

Salah satu adegan mengerikan dalam Sinetron Tersanjung. - Dok. MVP Hits (Screenshoot pribadi)
Salah satu adegan mengerikan dalam Sinetron Tersanjung. - Dok. MVP Hits (Screenshoot pribadi)
Para kreator bisa belajar dari alasan mengapa sinetron jadul bisa begitu digemari. Mulai alur cerita yang lebih masuk akal hingga pemeran yang bisa memainkan peran dengan cukup apik. 

Untuk cerita fantasi, para kreator mungkin bisa melihat kembali beberapa sinetron seperti Jin dan Jun atau beberapa sinetron lain yang meski masih ada kekurangan tapi masih asyik ditonton.

Sinetron jadul yang diputar juga bisa memberi pelajaran kegagalan mengapa sinetron jadul tersebut ditinggalkan pada alur cerita tertentu. Cinta Fitri misalnya. 

Salah satu dari lima sinetron terpanjang ini cukup banyak digemari pada season 1-5 dan mencapai puncaknya pada season 3-4. Setelah season tersebut, saat jalannya cerita mulai tak masuk akal, maka penonton mulai meninggalkannya. 

Itu pula yang juga dialami oleh Tersanjung. Artinya, dari sinetron jadul ini, ada sebuah pelajaran berharga untuk melakukan terminasi sebuah cerita pada waktu yang tepat. 

Dan yang paling penting, melihat sinetron jadul yang beberapa di antaranya bukan sinetron striping, poin inilah yang semestinya bisa dijadikan pedoman. Sinetron sekarang hampir semuanya merupakan striping dengan rentang waktu 1-2 jam. 

Kualitas ide cerita pun menjadi nomor sekian. Sinetron Filipina saja, meski ada  yang striping, namun hanya terbatas berdurasi sekitar 30-45 menit. Kebanyakan sinetron di negeri tersebut bukan merupakan sinetron striping.

Bisakah sinetron jadul ini menginspirasi kembali sinetron masa kini yang disesuaikan dengan perkembangan zaman tapi tidak menghilangkan esensi cerita itu sendiri?

Saya rasa, sulit. Sesulit memahami makna sinetron azab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun