Permainan harga seperti inilah yang membuat naik bus tidaklah nyaman. Hati penumpang mana yang akan ikhlas dengan harga yang tidak fair. Walau harga tersebut masih lebih murah dari kereta api, namun dengan cara seperti ini penumpang akan berpikir dua kali.
Sebenarnya, saat ini banyak PO bus yang sudah mulai melakukan reformasi dengan menjual tiket secara online. Beberapa aplikasi pemesanan tiket terkenal juga menyediakan layanan pembelian tiket bus. Artinya, calon penumpang kini diberikan alternatif untuk bisa membeli tiket bus dengan fair.
Ketiga, untuk bus yang berhenti di beberapa agen pemberhentian, kadang mereka melakukannya tidak melihat situasi dan kondisi. Saya pernah mengalaminya juga saat melakukan perjalanan dari Jogja ke Malang. Perjalanan yang harusnya bisa ditempuh selama 7-8 jam menjadi molor 14 jam.
Semua terjadi akibat bus yang berhenti lama di agen penjualan tiket di tiap kota. Saya hitung, hampir 30 menitan bus berhenti saat sampai di sebuah kota. Itu belum pemberhentian di terminal kota tersebut. Saat saya menanyakan kepada kondektur bus, mereka berdalih menunggu penumpang dulu dan beberapa penumpang lain. Saya jadi gemas. Mengapa penumpang yang datang terlambat harus ditunggu?
Lain halnya dengan kereta api yang sering kali kondektur kereta mengumumkan adanya persilangan dengan kereta lain di sebuah stasiun. Pengumuman itu juga mencakup dengan kereta api apa bersilang dan kira-kira berapa lama kereta harus menunggu. Penumpang pun sedikit mendapat kepastian.
Itulah beberapa poin yang setidaknya harus menjadi catatan perbaikan moda transportasi bus, baik AKDP maupun AKAP. Jika dirangkum, poin-poin tersebut adalah keamanan dan keselamatan, harga tiket, dan kegiatan pemberhentian bus.
Walau kereta api seakan nyaman dinaiki, ada satu catatan penting yang juga harus dijadikan poin perbaikan. Salah satunya adalah kenyamanan tuang tunggu penumpang. Saat libur panjang seperti arus mudik, penumpukan penumpang mau tak mau terjadi.
Penumpang pun berjejalan di ruang tunggu stasiun. Ruang tunggu stasiun pun sering tak mampu menampung semua penumpang mengingat mereka datang 1-1,5 jam sebelum kereta berangkat. Namun yang patut dicemati adalah masih banyak penumpang yang dengan enaknya meletakkan bawang bawaannya yang begitu banyak di kursi ruang tunggu. Akibatnya, banyak penumpang lain yang tak kebagian kursi sehingga duduk di lantai.
Akhirnya, penumpang yang tak kebagian tempat duduk sering hilir mudik mencari tempat dan kadang mengganggu penumpang yang terburu-buru untuk check in.Â