Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Laris Manis Usaha Buket Adik

19 Mei 2019   03:00 Diperbarui: 19 Mei 2019   03:01 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adik saya sedang merampungkan ordrean. Ia menggunakan bekas gulungan kain sebagai bahan baku buket. - Dokpri

Adik saya sedang merampungkan ordrean. Ia menggunakan bekas gulungan kain sebagai bahan baku buket. - Dokpri
Adik saya sedang merampungkan ordrean. Ia menggunakan bekas gulungan kain sebagai bahan baku buket. - Dokpri
Apa saja kendala yang dihadapi?

Kendala yang ada sebenarnya pada waktu pengerjaan yang mepet. Kadang, ada orderan yang baru masuk malam hari namun esok paginya sudah minta diambil. Kalau satu dua buah adik saya masih bisa melakukannya sendiri. Namun, jika lebih dari dua buah, maka teman adik saya sampai menginap di rumah karena harus ikut menyelesaikan. Jadi, kendala utamanya memang pada tenaga yang mengerjakan buket-buket tersebut. Untuk menyiasatinya, orderan yang diterima kini maksimal 2 hari sebelum pengambilan.

Kendala selanjutnya adalah pada bunga yang bisa saja kering sebelum digunakan. Kadang, untuk melayani permintaan buket bunga, adik saya harus membeli bunga dengan cukup banyak. Sisa dari bunga-bunga tersebut ia rendam dalam air hangat dan diberi pengawet bunga. Namun, jika waktu untuk menggunakan bunga-bunga tersebut cukup lama, maka bunga-bunga pun akan layu. Akhirnya, adik saya hanya membeli bunga dengan jumlah terbatas jika orderan yang ada masih belum banyak.

Ada pula calon pembeli yang menurut adik saya cukup ribet dalam memilih snack. Terutama, calon pembeli perempuan yang memang dikenal pilih-pilih. Untuk calon pembeli laki-laki malah sering membeli buket tanpa banyak keinginan asal yang paling murah. Untuk itu, saya dan ibu selalu mengingatkan agar ia dan temannya tetap sabar melayani mereka terutama di bulan puasa ini.

Peralatan tempur yang digunakan. - Dokpri
Peralatan tempur yang digunakan. - Dokpri
Berapa keuntungan yang didapat?

Jenis buket yang paling laris sebenarnya jenis buket yang paling murah, yakni yang berharga 15.000 rupiah. Untuk satu buket ini, adik saya dan temannya hanya menghabiskan snack seharga 5.000 rupiah. Ditambah kain spunbund dan bahan lain sekitar 3.000 rupiah. Jadi, total biaya produksi sebesar 8.000 rupiah. Keuntungan sejumlah 7.000 pun didapat. Cukup lumayan untuk usaha kecil-kecilan mahasiswa tingkat akhir.

Aneka snack bisa jadi pilihan pembeli dalam rangkaian buket. - Dokpri
Aneka snack bisa jadi pilihan pembeli dalam rangkaian buket. - Dokpri
Admin Kompasiana mau dikirim buket ini? Hehehe. - Dokpri
Admin Kompasiana mau dikirim buket ini? Hehehe. - Dokpri
Untuk melakukan pemesanan, ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, pembeli akan membayar harga buket ketika mereka COD dengan adik saya atau temannya. Kedua, tentu dengan menggunakan fintech. Adik saya akan menyediakan rekening khusus yang bisa menerima transfer kapan saja asal sebelum waktu pengiriman buket. Nanti, buket akan dikirim melalui ojek daring sesuai alamat yang tertera.

Menjadi pengusaha dadakan terutama di bulan Ramadan serta dalam masa mengerjakan skripsi memang banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan semangat dan bantuan fintech, segalanya jadi lebih simpel.

Tertarik dengan produk buket adik saya? Sila diikuti akun IG atau laman @kalyca.bouquet ya.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun