Namun, adik saya dan temannya mempunyai sesuatu hal yang berbeda jika dibandingkan dengan usaha serupa. Perbedaan tersebut terletak pada kebebasan calon pembeli untuk memilih barang apa saja yang akan dirangkai dalam satu karangan buket.
Ada beberapa macam bentuk buket yang dijual oleh adik saya. Ada yang semuanya merupakan bunga segar, ada yang merupakan campuran antara snack dan bunga, dan ada pula yang keseluruhan merupakan snack.
Awalnya, saya bingung bagaimana caranya merangkai snack-snack yang berbentuk variatif tersebut menjadi sebuah kesatuan buket yang utuh. Apa ya bisa? Apa ya tidak aneh nantinya kalau sudah jadi?
Ternyata, adik saya memiliki trik khusus menggunakan tongkat dan lembaran karton sebagai kerangka buket. Nantinya, snack-snack dan bunga-bunga itu akan disusun mengikuti bentuk dari karton tersebut. Teman adik saya yang memang cukup tertarik sejak SMA dalam merangkai bunga yang mulanya mengajari adik saya. Lambat laun, adik saya pun juga ikut mahir merangkai snack dan bunga sesuai permintaan pembeli.
Lucunya, mereka menggunakan tongkat bekas gulungan kain yang digunakan untuk topi usaha ayah saya. Ayah saya memang penjahit topi yang tiap hari banyak menghabiskan sampah tongkat karton dari gulungan kain tersebut. Sedangkan, kertas karton didapat dari sisa kardus yang tak terpakai. Intinya, untuk menekan harga produksi, mereka memanfaatkan barang bekas yang masih ada.
Untuk mengerjakan satu buah rangkaian buket, mereka biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam. Tergantung pula pada besarnya buket yang diminta pembeli. Ada beberapa bentuk buket yang menjadi pilihan pembeli.
Buket paling kecil dijual seharga 15.000 rupiah. Ada pula yang ukuran sedang seharga 25.000 rupiah dan yang paling besar seharga 30.000-40.000 rupiah. Untuk area Malang Kota, adik saya membebaskan ongkos kirim. Asal, tidak dikirim menggunakan ojek daring.
Di awal dan pertengahan puasa ini, adik saya dan temannya cukup kewalahan dalam memenuhi pesanan pelanggan. Bahkan, teman adik saya sampai rela pulang malam untuk menyelesaikan rangkain buket yang bisa sampai 20 buah per hari.
Untungnya, kebanyakan order diterima ketika akhir pekan. Biasanya, buket ini paling banyak digunakan sebagai pemanis kegiatan sidang skripsi. Menurut adik saya, di bulan puasa ini, sidang skripsi mengalami masa-masa puncaknya. Permintaan terhadap buket pun bertambah banyak.