Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Selektif Memberi Bantuan, Selektif Beramal Tepat Sasaran

14 Mei 2019   03:00 Diperbarui: 14 Mei 2019   03:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kriteria utama yang menjadi penerima sedekah adalah lansia yang masih bekerja, janda dengan banyak tanggungan anak, serta anak yatim atau yatim piatu yang tinggal dengan kerabatnya.

Data penerima sedekah bisa berubah sesuai kondisi. Misalkan, jika ada janda yang awalnya diberi sedekah telah menikah dan memiliki suami yang berkecukupan, maka ia akan dicoret dan dialihkan ke pihak lain yang membutuhkan. Yang penting, masih berada di lingkungan sekitar. Bahkan, ada anggota pengajian sendiri yang malah menerima bantuan tersebut jika memang memenuhi kriteria.

Besarnya sedekah memang tidak terlalu banyak. Biasanya hanya sekitar 25 ribu hingga 100 ribu rupiah diterima tiap orang tergantung jumlah dana yang terkumpul. Yang terpenting, kegiatan ini dilakukan secara berkala dan mengurangi kegiatan memberi sedekah yang tidak tepat sasaran. Petugas yang mencari siapa yang berhak menerima sedekah juga lebih dari satu orang sehingga unsur subyektivitas dalam pelaksanaannya bisa ditekan.

Untuk kegiatan pribadi, saya lebih senang memberikan bantuan melalui lembaga penggalang donasi seperti Kita Bisa atau badan amal lain. Selain lebih terpercaya, lembaga tersebut juga telah memiliki tim yang memverifikasi siapa saja mustahiq yang benar-benar layak.

Jika masih ingin berbagi di jalan, almari kaca yang berisi nasi gratis di beberapa sudut kota menjadi andalan. Tiga hingga lima nasi bungkus bisa menjadi sekadar uluran tangan bagi mereka yang kepalaran, meski lagi-lagi, cara ini juga memiliki kekurangan. Apalagi kalau nasi yang sudah tersedia di almari tersebut bisa diambil oleh siapa saja. Termasuk, orang yang mampu sekalipun.

Almari kaca tempat nasi gratis. - Dokpri
Almari kaca tempat nasi gratis. - Dokpri
Kalau tidak melalui tempat nasi gratis, biasanya saya berbagi bersama rekan-rekan yang juga ingin berbagi di jalan. Mbak Lilik dan Mbak Desol, dua Kompasianer fiksi kerap mengajak saya "ngedan" di jalan. Sasarannya sih para tukang becak dan para pemulung. Tapi biasanya kami memberi bantuan dulu kepada tetangga Mbak Lilik yang benar-benar membutuhkan. 

Jadi, selama masih ada orang terdekat dan orang yang terverifikasi butuh bantuan, lebih baik mereka yang diutamakan. Dengan semakin banyaknya kasus para penerima belas kasihan di jalan yang ternyata memiliki rumah dan mobil mewah, kegiatan memberi sedekah kepada mereka memang harus dipikirkan ulang.

Betul?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun