Puncak kegalauan pada pertengahan bulan Ramadan adalah tentang berita detik-detik turunnya Tunjangan Hari Raya (THR).
Uniknya, setelah sekian lama dinanti, uang yang hanya turun setahun sekali ini malah mudah sekali untuk punah. Hilang tak berbekas dengan aneka perburuan liar yakni belanja di Mall atau tempat lainnya. Ketika hari-H Idulfitri tiba, tak ada lagi uang tersisa.
Padahal, eksistensi THR sangatlah diperlukan. Pada masa akhir puasa dan menjelang lebaran, aliran dana yang masuk dan keluar sama-sama besarnya. Atau bahkan, bisa menjadi bumerang jika dana yang keluar lebih besar dibandingkan dana yang masuk.
Maka, membuat perencanaan matang sebelum dana THR turun adalah salah satu langkah utama. Adanya perencanaan, membuat kita sebagai penerima THR dapat memilih dan memilah kebutuhan apa saja yang harus kita penuhi selama akhir bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri.
Kewajiban-kewajiban kita, seperti cicilan, utang, dan lain sebagainya harus diutamakan. Zakat fitrah atau sedekah yang sangat penting untuk dianggarkan terlebih dahulu. Baru, kegiatan seremonial seperti membeli baju lebaran atau kue lebaran bisa masuk ke dalam anggaran.
Untuk kegiatan seremonial tersebut, ada kalanya mulai memberi persentase yang cukup dan masuk akal dengan nominal uang THR kita. Jika hal ini tidak dibiasakan, maka yang biasanya terjadi adalah pembiaran terhadap keluarnya dana THR dengan cukup cepat.
Pun, mendekati hari lebaran, fatamorgana berupa diskon yang sebenarnya hanya kesemuan duniawi sangat masif digembar-gemborkan. Walau diskon tersebut terdengar masuk akal dan manusiawi, nyatanya bisa membuat dana THR yang kita miliki ambruk. Bahkan bisa membuat dana lain ikut terserap. Kalau begini, tidak menyesal bakal rugi bandar?
Maka, kembali lagi ke pokok utama, membuat perencanaan uang THR sangat penting. Semisal, bolehlah sekitar 40% digunakan untuk kegiatan seremonial lebaran. Membeli baju baru atau kue serta mudik dan jalan-jalan. Sebanyak 20% digunakan untuk zakat, sedekah, dan memberi angpau alias galak gampil kepada keponakan. Sebanyak 20% untuk cicilan datau hutang jikalau ada, dan sisanya untuk ditabung atau investasi.
Mengapa menabung uang THR sangat penting?
Alasannya kembali kepada status dari uang ini yang termasuk uang langka. Jika hewan dan tumbuhan langka perlu untuk dilindungi, maka uang THR pun serupa. Ia sangat berharga dan belum tentu pula pada tahun mendatang kita mendapat uang THR lagi.
Kejadian ini pernah terjadi pada saya sendiri. Sebelum resign, saya cukup bahagia mendapat uang THR dari tempat bekerja. Sayangnya, uang itu menguap begitu saja. Alasannya, THR yang diberikan dalam bentuk uang tunai dalam amplop yang sangat mudah untuk diedarkan sesuai keinginan. Maka, ketika sudah tidak lagi bekerja di sebuah instansi, saya cukup kelimpungan.
Untuk itulah, ketika kini saya menerima THR dari sebuah sumber, maka saya tidak ingin menyia-nyiakan uang yang langka ini. Apalagi, saya juga memiliki harapan untuk mengakhiri masa lajang dalam beberapa waktu ke dapan. Jadi, ada banyak dana yang harus saya persiapkan dong?
Maka, uang THR ini adalah salah satu andalan saya untuk mewujudkannya. Agar tidak tercampur dengan uang yang saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, maka saya harus memisahkan antara rekening THR dengan rekening harian. Tujuannya, agar saya bisa memantau berapa uang yang masuk dan keluar sesuai dengan perencanaan yang saya buat. Saya juga bisa mengetahui sudah berapa banyak uang saya kumpulkan dari THR yang saya dapat selama beberapa tahun.
Sayangnya, dengan semakin dekatnya Hari Raya Idulfitri, bank-bank penuh oleh nasabah. Antrean teller setor dan tarik tunai pun mengular. Apalagi antrean customer service yang bisa memakan waktu berjam-jam. Jika saya melakukannya, yang ada produktivitas saya dalam bekerja menjadi menurun. Bisa-bisa, saya gagal dapat THR dong.
Untungnya, saya mendapat informasi bahwa kini Bank BCA sudah mengeluarkan terobosan baru. Calon nasabah bisa membuat rekening yang dibikin simpel dengan hanya menggunakan smartphone. Wah, ini kesayangan sekali.
Caranya adalah dengan menggunakan aplikasi BCA mobile. Pastikan nomor telepon kita belum pernah terdaftar pada aplikasi tersebut. Lalu, kita pilih menu untuk membuat rekening baru dan mulai melakukan tahapan demi tahapan yang diperlukan.
Tahap pertama, memilih jenis tabungan dan mendaftarkan nomor telepon kita untuk mendapatkan kode akses pendaftaran.
Tahap kedua, mengunggah dokumen dan mengisi identitas yang diminta. Kita siapkan dulu dokumen penting seperti KTP-el asli, tanda tangan, NPWP (jika ada) dan melakukan foto selfie. Dokumen-dokumen tersebut tak perlu lagi kita bawa-bawa ke bank, cukup kita foto dan kita masukkan pada sistem aplikasi BCA mobile.
Identitas peribadi seperti tujuan membuka rekening, nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan harus kita isi selanjutnya.
Tahap ketiga, baru kita pilih jenis kartu paspor yang akan kita gunakan. Ada tiga pilihan kartu yang tersedia, yakni paspor platinum, paspor gold, dan paspor blue. Setelah memilih kartu, kita isikan alamat email yang digunakan untuk internet banking.
Tahap keempat, kita pilih BCA cabang terdekat sebagai cabang pendaftaran kita. Dengan hanya membuka peta, BCA cabang terdekat pun akan segera tampil. Kartu paspor fisik dapat kita ambil di BCA cabang terdekat yang sudah kita registrasikan. Jika kartu paspor fisik belum didapat, kita masih bisa melakukan transaksi menggunakan fitur tanpa kartu yang tersedia pada BCA mobile. Wah, benar-benatr dibikin simpel.
Tahap kelima, lakukan video call dengan CS untuk memverifikasi kebenaran data yang kita isikan. Kegiatan video call ini bisa dilakukan setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga pukul 20.00. Jika masih tidak ada waktu untuk melakukan video call di jam kerja, maka kita bisa melakukannya saat sore atau petang hari.
Langkah selanjutnya tentu melakukan aktivasi BCA mobile dan memasukkan PIN sesuai keinginan kita. Setelah PIN dibuat, maka rekening BCA kita telah aktif.
Maka, kita harus melakukan setoran ke dalam rekening kita dengan berbagai jalur, semisal melalui ATM bank lain. Dan, rekening BCA yang sudah kita buat, maka bisa kita gunakan untuk mengisi uang THR kita agar tetap lestari dan terhindar dari kepunahan. Oh ya, masa tenggang untuk mengisi setoran pertama ini adalah tiga bulan sejak rekening aktif. Jika kita masih belum ada waktu pada hari registrasi, kita masih bisa melakukannya esok hari asal tidak lebih dari tiga bulan. Senangnya lagi, tidak ada saldo minimal untuk pembukaan rekening daring melalui BCA mobile. Nah, nikmat mana yang bisa engkau dustakan, Nak?Â
Akun FB : Ikrom Zain
Sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H