Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Kehebohan Lomba Drumband

16 April 2019   09:41 Diperbarui: 16 April 2019   10:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sudah mantap, hari H lomba menjadi saat yang paling mendebarkan. Beberapa jam sebelum lomba, kehebohan mencapai klimaksnya. Ruang guru ataupun aula seperti kapal pecah. 

Wali murid hilir mudik untuk memastikan segala persiapan sudah berjalan maksimal. Pernah suatu ketika, lomba yang diikuti bertepatan dengan hari terakhir ujian sekolah kelas 6. Bisa dibayangkan bagaimana riwehnya.

Lomba drumben biasanya dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah berjalan di jalan raya seperti karnaval yang disebut play pass. Kategori kedua disebut dengan kategori display. 

Peserta lomba akan bermain dan menunjukkan kekompakan dengan tampil di sebuah aula besar/gedung olahraga. Seringkali, tim sekolah saya ikut dua kategori itu. Jadi, selepas berjalan jauh pada hari pertama, mereka masih akan bermain di GOR keesokan harinya. Sungguh luar biasa.

Dokpri
Dokpri

Untuk kategori play pass, yang membuat capek justru menunggu waktu giliran tampil. Entah apa alasannya, seringkali pelatih drumben mendaftarkan tim kami dalam klasemen SMP. Jadi, kami harus menunggu klasemen TK dan SD untuk berjalan terlebih dahulu. Barulah, pada sore hari menjelang petang, anak-anak baru berjalan.

Keriwehan yang sebenarnya baru terasa kala mengikuti kategori display. Guru-guru yang mendampingi tim drumben harus berkejaran dengan waktu menata marka di tengah arena sebagai simbol berjalan atau berpindah formasi. Lucunya, sering kali para guru salah menempatkan marka tersebut. 

Alhasil, ketika anak-anak tampil, kebingungan pun terlihat dari tribun. Untunglah, mereka bisa mengkondisikan formasi sesuai yang telah dilakukan saat latihan.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun