Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Konflik Antara Petugas Sampah dan Kepala Sekolah, Siapa yang Salah?

27 Maret 2019   08:11 Diperbarui: 27 Maret 2019   12:36 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semisal, program 3R dan pengolahan sampah lainnya. Namun, kondisi lapangan yang belum memungkinkan adanya program berkelanjutan mengenai masalah sampah membuat sampah-sampah yang dihasilkan juga harus diangkut secara berkala agar tidak memenuhi lingkungan sekolah.

Sampah yang menggunung. - Dokpri.
Sampah yang menggunung. - Dokpri.

Sayangnya, dengan alasan dana BOS yang dimiliki sekolah semakin menipis dan ditambah permintaan petugas sampah agar menaikkan ongkos bulanan untuk mengangkut sampah, maka keberadaan sampah-sampah sekolah tersebut dibiarkan begitu saja. Petugas sampah yang berselisih paham dengan Kepala Sekolah akhirnya tidak lagi mengangkut sampah yang dihasilkan oleh warga sekolah setiap harinya.

Alhasil, sampah pun semakin menggunung. Bau anyir menyeruak hingga ke segala penjuru. Belum lagi, keberadaan sampah tersebut berdekatan dengan saluran pembuangan air. Kompeksitas masalah sampah sekolah ini semakin rumit.

Padahal, menurut beberapa pakar kesehatan, adanya sampah ini dalam jangka waktu lama sangat tak baik untuk kesehatan. Pada beberapa orang yang sensitif, adanya bau sampah akan membuat gangguan saluran pernafasan.

Infeksi saluran pernafasan pun bisa menyerang. Mirisnya, anak-anak yang bermain di sekitar sampah menggunung tersebut yang pertama kali merasakan dampaknya.

Namanya anak-anak, diberi larangan dengan cara apapun, masih saja yang tidak menghiraukan instruksi tersebut.

Konflik antara mengenai sampah di lingkungan masyarakat sejatinya bukan konflik yang baru. Di perumahan, konflik ini sering kali muncul dengan tak adanya petugas sampah yang bersedia datang untuk mengambil sampah-sampah warga. Biasanya, masalah iuran sampah yang menjadi persoalan pokoknya.

Retribusi sampah masuk dalam langganan daya dan jasa yang harus dikeluarkan sekolah. - Portal BOS Online
Retribusi sampah masuk dalam langganan daya dan jasa yang harus dikeluarkan sekolah. - Portal BOS Online

Egoisme tinggi yang tidak bisa menghargai jasa dan jerih payah petugas sampah menjadi hal yang tak bisa disepelekan. Jika direnungkan, tugas mulia ini cukup berat. Mereka harus berjibaku dengan aneka sampah yang menggunung dengan bau tak sedap. Risiko kesehatan juga harus terima. Belum lagi, kadang kala sampah yang dibuang tak dirapikan oleh si empunya.

Sampah-sampah itu sering tercecer begitu saja. Petugas sampah pun juga tak jarang membersihkan kembali ceceran sampah yang ada di sekitar tempat sampah. Pekerjaan mereka pun menjadi berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun