Keputusan sulit mengingat sejak merasa tak suci lagi, Narsih benar-benar malu dan tak menampakkan diri lagi di desa kelahirannya.
Dalam perjalannnya, Kidung masih tetap menjadi anak yang tak penurut. Sang kakek pun dengan lembut terus mengambil hati Kidung agar ikhlas melepas kepergian ibunya. Lambat laun, Kidung sudah mulai lupa akan kesedihannya karena menemukan teman-temannya yang baru.Â
Kidung mulai kerasan hidup di desa kakeknya. Hingga, sang ibu kembali ke desanya utuk menjemput Kidung kembali lantaran tak jadi berangkat ke Jakarta. Kidung pun bimbang antara memilih pulang dengan sang ibu atau tetap tinggal bersama sang kakek.
Pengajaran Mendidik Anak dengan Kasih Sayang
Sosok Kidung yang yang berkelakuan kurang baik, tak sopan, dan tempramen sesungguhnya gambaran pengaruh lingkungan tempat ia dibesarkan. Dengan perlakuan sang ibu yang cukup keras, Kidung pun memberi respon berupa perilaku yang menjurus ngelamak (ngelunjak). Apa yang menjadi kemauannya harus dituruti. Ketika Kidung berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan, ia pun menjadi sangat marah.
Sang kakek tidak pernah memarahi Kidung barang sedetikpun meski ia sering kali dibentak oleh sang cucu. Nasehat yang lembut kerap dicoba diberikan walau ia adalah seorang tuna wicara. Cara mengambil hati seorang anak yang dilakukan oleh sang kakek juga patut dijadikan pelajaran. Â
Kisah Kidung membuat pengajaran pula bahwa seorang anak adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Seberat apapun kondisi, walau sang anak hasil dari hubungan gelap, bukan berarti ia bisa dididik seenak hati.
Justru kadangkala anak-anak yang cerdas bisa saja tumbuh dari kondisi semacam ini. Kidung memang pada mulanya memiliki sifat buruk, namun sesungguhnya ia adalah anak yang cerdas.
Dengan cepat, Kidung bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dengan mudah, ia menemukan teman-teman baru yang tentu memiliki permainan berbeda dengan apa yang teman-temannya miliki di kota. Kidung pun tak jarang memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu bersama teman-temannya. Inilah alasan tak sepantasnya seorang anak disia-siakan.
Sang ibu tersebut benar-benar telaten memberi nasehat kepada sang anak untuk menghentikan permainan gawainya. Sesuatu yang cukup kontras dengan apa yang ia lakukan kepada Kidung. Membentak, mencubit, atau bahkan memukul.