Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Teman Imajinasi, Metode Jessica, dan Segala Hal di Dalamnya

21 Januari 2019   10:39 Diperbarui: 22 Januari 2019   20:27 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hellosehat.com

Secara tak sengaja, saya melihat kartun Spongebob Squarepants yang menampilkan episode terbaru ketika menunggu racikan obat di sebuah apotek.

Di dalam cerita tersebut, Spongebob dinarasikan memiliki seorang teman hamster besar bernama Cuddle e Hugs. Lucunya, ia hanya terlihat oleh Spongebob saja setelah memakan patty busuk. Dilihat dari namanya, sang teman khalayan menawarkan kenyamanan yang tak didapatkan Spongebob dari teman-teman nyatanya. 

Salah satunya adalah pelukan hangat yang sangat nyaman dan membuatnya betah untuk setiap detik bersamanya. Bahkan Patrick, sahabat sejatinya begitu saja ia tinggalkan.

Di akhir cerita, Cuddle e Hugs ternyata berwatak jahat. Ia menyuruh Spongebob agar meminta teman-temannya memakan patty basi agar bisa melihatnya. Lantas, ketika teman-temannya bisa melihatnya, ia akan seperti Spongebob dan mulai ketagihan dengan kenyamanan sang hamster. Kekacauan pun terjadi karena semuanya berebut untuk memeluk sang teman imajinasi.

Spongebob dan teman imajinasinya, Cuddle e Hugs. Lihatlah Garry si Sipun yang tak bisa melihat teman imajinasi itu. - (Spongebob Wikia)
Spongebob dan teman imajinasinya, Cuddle e Hugs. Lihatlah Garry si Sipun yang tak bisa melihat teman imajinasi itu. - (Spongebob Wikia)
Pada kehidupan sehari-hari, teman imajinasi bukanlah sesuatu yang asing lagi. Dalam islam, ada makhluk gaib yang disebut qarin. Jin pengiring yang akan setia mendamping manusia. Namun, ketika manusia mengalami masa kanak-kanak, ternyata teman imajinasi juga sebuah hal yang tak bisa dilepaskan. 

Saya sendiri dulu memiliki sebuah teman imajinasi bernama Tumtum. Seekor kelinci yang saya ciptakan dari sebuah boneka.

Alkisah, boneka kelinci yang saya miliki hilang ketika saya bermain di sebuah rumah saudara. Akhirnya, dalam beberapa waktu kemudian, saya mulai berbicara dengan Tumtum sembari bermain dengan mainan lain. Uniknya, seingat saya, ibu saya tak melarang ketika saya merancu segala hal tentang Tumtum. 

Mungkin, beliau hanya mengantisipasi agar saya tak meminta membeli mainan baru lagi. Lantas, apakah anak-anak yang memiliki teman imajinasi itu berbahaya?

Sebelum menjawab hal tersebut, sebuah penelitian dari Universitas Oregon menyimpulkan bahwa sekitar 37% dari anak berusia kurang dari tujuh tahun mulai bermain dan berbicara dengan teman imajinasi mereka. Teman imajinasi ini bisa berupa sosok manusia, hewan, tokoh rekaan seperti superhero, atau sosok lain. 

Mereka bisa sosok tunggal atau dalam kelompok. Adik perempuan saya dulu bahkan pernah menyatakan dia adalah anggota kelima dari Twinnies, kelompok boneka yang bisa bernyanyi dan menari. Keempat anggota lain kerap mengajaknya bermain setelah acara tersebut berakhir di televisi.

Anak laki-laki cenderung memiliki teman imajinasi laki-laki sedangkan anak perempuan bisa memiliki teman khayalan laki-laki atau perempuan. Mereka akan muncul dari bagian tubuh atau bagian kehidupan yang benar-benar dirasakan lebih dalam. Rasa kehilangan terhadap suatu benda kesayangan akan semakin menambah kekuatan nyata dari teman imajinasi.

Bisa saja, teman imanjinasi itu tumbuh dari sesuatu yang tampak mengerikan dari pikiran seorang anak kecil. Semisal, kematian atau kekerasan yang pernah dirasakan atau didengar. Ada kalanya, seorang anak kecil akan memiliki teman imajinasi berupa sosok yang tak mampu merasakan kesakitan.

Sosok yang sering muncul adalah sosok yang mampu menembus benda di depannya. Sosok itu akan terlihat sempurna kala sebuah mobil menabraknya. Ia akan muncul setelah seorang anak mengetahui ada orang terdekatnya meninggal karena kecelakaan mobil. 

Kadangkala, sosok teman imajinasi yang diciptakan seorang anak bisa benar-benar detail. Mereka akan tahu kehidupan pribadi sang teman. Dengan siapa mereka tinggal, apa makanan kesukaan mereka, berapa jumlah saudara mereka, hingga apa hobi mereka.

Dari penelitian tersebut juga dikemukakan bahwa sebagian besar dari anak-anak yang memiliki teman imajinasi sadar teman mereka hanyalah khayalan belaka. Mereka juga sadar teman imajinasinya bisa datang dan pergi kapan saja. 

Seingat saya dulu, saya juga akan melupakan Tumtum kala teman-teman nyata saya mulai berdatangan dan kami bersiap untuk bermain bersama. Si teman imajinasi akan muncul kembali di saat saya sendirian dan butuh teman.

Jika dilihat sepintas, anak-anak yang memiliki teman imajinasi cenderung memiliki masalah sosial. Namun, anak-anak seperti ini ternyata memiliki keceriaan dan mampu mengerjakan tugas lebih baik. Menurut penelitian yang sama, anak yang memiliki teman imajinasi bukanlah sesuatu hal yang dikhawatirkan. 

Bisa jadi, teman imajinasi adalah jawaban dari rasa nyaman saat seorang anak mengalami kesulitan. Walau demikian, komunikasi dengan anak secara nyata, terutama ketika masalah adalah cara yang paling baik. Ketimbang, membiarkan mereka terus berimajinasi dengan teman khayalan mereka.

Anak sulung, anak tertua, dan anak yang jarang melihat televisi akan berpeluang lebih besar untuk menciptakan sosok teman imajinasi. Sosok-sosok ini akan mulai hilang ketika usia mereka beranjak besar. Lalu, bagaimana jika saat mereka sudah besar namun masih memiliki teman imajinasi?

Ketika dewasa, teman imajinasi ya harus dilepas. - Dokpri.
Ketika dewasa, teman imajinasi ya harus dilepas. - Dokpri.
Inilah yang perlu menjadi perhatian. Di sebuah blog ruqyah, saya pernah membaca seorang gadis remaja yang harus di-ruqyah karena memiliki teman imajinasi. Berupa sosok anime manga yang sangat tampan. 

Kumpulan sosok ini yang membuat sang gadis sangat bersemangat dalam melakukan aktivitasnya, namun ia lebih suka menyendiri di dalam kamar. Setelah di-ruqyah, sosok imajinasi ini kemudian berubah dari sosok yang tampan menjadi sosok yang menyeramkan.

Walau hal ini masih menjadi misteri dan sering diperdebatkan, nyatanya ada sebuah metode khusus bagi orang dewasa yang ingin memiliki teman imajinasi. Metode bernama Metode Jessica ini bahkan telah banyak dibuat e-book maupun pelatihannya. 

Tak sekadar membuat rekaan teman imajinasi, dengan Metode Jessica seseorang bahkan bisa membuatnya sebagai asisten pribadi. Yang mampu membantu permasalahan pribadi dan memberikan efek positif di dalam kehidupan.

Dibantu dengan efek audio yang membawa sesorang lebih jauh ke alam bawah sadarnya, keberhasilan metode ini tergantung dari pribadi yang melakukannya. Ketika seseorang masuk dalam kondisi yang sempurna, maka tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhan serta mengurangi bahkan menghilangkan semua rasa lelah serta nyeri. 

Entah bagaimana nantinya sosok teman imajinasi yang mampu mengatasi masalah tersebut. Pastinya, jika melihat sekilas, sosoknya akan muncul sama dengan apa yang dibuat oleh anak-anak. Jawaban dari segala masalah yang tak mampu dipecahkan di dunia nyata.

Cuplikan lgu pop Filipina berjudul Diwata (peri) yang menampilkan sosok teman imajinasi. Rata-rata, kehadiran mereka untuk menyelesaikan masalah atau kekecewaan. -Atrifice Record.
Cuplikan lgu pop Filipina berjudul Diwata (peri) yang menampilkan sosok teman imajinasi. Rata-rata, kehadiran mereka untuk menyelesaikan masalah atau kekecewaan. -Atrifice Record.
Saya sendiri belum dan tidak tertarik mendalami metode ini. Berbicara dan berbagi dengan teman-teman nyata adalah pilihan yang tepat. Masa kecil saya bolehlah memiliki teman imajinasi. Selepas dewasa, teman imajinasi itu haruslah dilepas. Ada yang jauh lebih mengerti mengenai masalah saya. Siapa lagi kalau bukan Tuhan Yang Maha Esa.

Sekian. Mohon maaf jika ada kesalahan.

Sumber : 

(1) (2) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun