Lambat laun, cuitan demi cuitan pun dibalas. Dan tak sebatas membalas cuitan, Pak Wali juga langsung turun tangan menangani masalah yang dikeluhkan warganya. Salah satunya saat ditemukan parkir liar di lokasi pembangunan Mall baru di Kota Malang.Â
Beliau langsung memerintahkan pihak Dishub Kota Malang untuk mengambil tindakan. Meski, kadangkala tindakan ini masih kurang tegas dengan hadirnya kembali parkir liar beberapa hari setelah penertiban. Namun, dengan keluhan berulang dari warga Kota Malang, secara perlahan pelanggaran tersebut berhasil ditekan.
Dalam mengatasi masalah kemacetan, Pemkot Malang pun akhirnya melakukan beberapa kebijakan setelah adanya sambat dari masyarakat. Salah satunya adalah rekayasa lalu lintas di jalan protokol Kota Malang yang dikenal sebagai pusat kemacetan.Â
Walau awalnya menuai pro dan kontra, rekayasa ini akhirnya berjalan. Beberapa traffic light yang dulu mati sekarang dihidupkan guna meminimalisir oknum polisi ogah yang kurang dispilin dalam mengatur jalan.
Puncaknya, sebuah keputusan yang mengatur wali murid di kompleks sekolah yang menyebabkan macet pun ditekan. Keputusan ini memuat peraturan yang membatasi jam parkir dan area dropzone bagi wali murid karena seringkali jumlah kendaraan mereka benar-benar tidak terkendali.
Dalam beberapa waktu ke depan, Pemkot Malang akan mengadakan Musyawarah Rembug Kelurahan (Musrembang) di 57 kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan di Kota Malang.Â
Pak Wali mengajak kepada semua masyarakat Kota Malang untuk aktif berperan melalui RT/RW setempat yang menghadiri acara tersebut. Beliau sangat ingin banyak masalah di Kota Malang yang bisa tertampung sekaligus bisa dipecahkan di tingkat kelurahan sebelum nantinya ditindaklanjuti oleh Pemkot Malang.
Yang unik, beberapa jembatan yang melintas di atas sungai di Kota Malang diberi pagar berjaring. Tujuannya, agar warga kota tak membuang sampah di sungai. Kembali, walau menuai pro dan kontra serta beberapa sindirian, toh akhirnya usaha ini berjalan baik walau pada awal musim hujan kemarin Kota Malang tiba-tiba saja mendapat musibah banjir yang mengerikan.
Masih banyak pekerjaan rumah sang wali kota dalam menata kota ini. Dalam paparan hasil 99 hari kerja yang juga diunggah di media sosial, beliau sadar banyak hal yang harus segera dikerjakan dengan segera.Â
Bertajuk tuntaskan kasus proyek warisan yang menyeret petinggi Kota Malang periode sebelumnya, proyek prestisius di Kota Malang masih perlu segera dikerjakan. Jembatan Kedungkandang, Pasar Blimbing, dan beberapa proyek gorong-gorong menunggu untuk segera dituntaskan Pak Wali dan jajarannya.