Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kala Arek Malang Harus Bisa Berbahasa Jawa Standar

19 Oktober 2018   09:54 Diperbarui: 19 Oktober 2018   12:39 2195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh perbedaan dialek bahasa Jawa standar dan bahasa Jawa Timuran. - Dokumen Pribadi

Tak hanya menghasilkan partikel baru, dialek Jawa Timuran juga menghasilkan kosa kata baru yang jauh berbeda dengan bahasa Jawa standar. Padahal, kosa kata inilah yang menjadi kunci dalam memahami materi-materi pelajaran bahasa Jawa.

Contoh perbedaan dialek bahasa Jawa standar dan bahasa Jawa Timuran. - Dokumen Pribadi
Contoh perbedaan dialek bahasa Jawa standar dan bahasa Jawa Timuran. - Dokumen Pribadi
Dari sekian banyak materi pelajaran bahasa Jawa, rata-rata murid saya hanya menguasai dengan baik mengenai bacaan sederhana, ukara tanduk dan tanggap (kalimat aktif dan pasif), serta gambar tokoh wayang yang langsung bisa mereka kenal di bagian belakang buku Pepak Basa Jawa. Selebihnya, tingkat pemahaman materi lainnya bisa dikatakan kurang.

Merangkai tata bahasa krama inggil yang menjadi nyawa pelajaran bahasa Jawa pun seringkali gagal mereka lakukan. 

Pemahaman mengenai tata bahasa lain semisal tembung saroja, tembung entar, dan tembung garba juga menjadi materi yang belum terkuasai dengan baik. Meski beberapa siswa cukup mampu menulis aksara jawa dengan baik, tetap saja banyak diantara mereka harus melakukan buka tutup Pepak Basa Jawa. Namun, tentu saja materi paling sulit bagi mereka adalah pelajaran tentang kesusastraan Jawa, baik geguritan (puisi), cangkriman (pantun), dan tembang (nyanyian).

Materi geguritan menjadi materi dengan tingkat pemahaman terendah. Penggunaan bahasa rinengga yang sangat kental menjadi momok bagi mereka. Jangankan mendalami rangkaian kata demi kata, maksud dari judul geguritan yang akan mereka baca pun seringkali tak mereka pahami. Sesuatu yang benar-benar asing bagi mereka.

Geguritan (puisi), materi bahasa Jawa yang dirasa paling sulit. - Dokumen Buku Paket Bahasa Jawa kelas 5
Geguritan (puisi), materi bahasa Jawa yang dirasa paling sulit. - Dokumen Buku Paket Bahasa Jawa kelas 5
Selain tidak terbiasa dan gencarnya arus budaya asing yang menggeser kebudayaan Jawa, ada satu hal yang membuat mereka tidak antusias dalam belajar bahasa Jawa dengan baik. Materi yang cukup banyak harus mereka kuasai dalam satu bab.

Dengan hanya memiliki alokasi waktu 2 jam pelajaran seminggu, tentu pemahaman aneka materi tersebut harus dilakukan dengan cepat. Padahal, dengan perbedaan dialek yang mereka alami, belajar dengan sistem seperti ini sangatlah sulit.

Kadang, guru hanya monoton dengan berbasis BKS dalam melakukan pengajaran. Pelajaran bahasa Jawa pun menjadi tidak menarik dan semakin sulit.

Bagi mereka, memahami bahasa rinengga dalam materi kasusastraan Jawa akan sama sulitnya jikalau mereka belajar kosa kata maskula dan femina dalam bahasa Prancis.

Nilai pelajaran bahasa Jawa akan menjadi nilai paling rendah diantara nilai lainnya. Sempat melakukan sedikit survei kepada 30 murid saya, sebanyak 26 diantaranya memilih bahasa Jawa adalah pelajaran yang paling sulit.

Bahkan, ada salah satu murid les saya dengan polos mengatakan bahwa mempelajari bahasa Jawa di sekolah adalah kegiatan paling menyiksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun