Bagaimana rasanya jika kita terpisah dengan saudara-saudara yang  memiliki entitas sama dan dikelilingi oleh orang-orang dari entitas lain? Mungkin itulah yang dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di sebuah enklave dan eksklave sebuah tempat, terutama sebuah negara.Â
Enklave dan eksklave
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, enklave adalah daerah (wilayah) budaya yang terdapat di dalam wilayah budaya lain. Sedangkan eksklave adalah daerah (wilayah) budaya yang berada jauh dari daerah asal budaya.
Biasanya, interaksi yang dimaksud adalah interaksi  dengan ibu kota suatu negara atau daerah lainnya. Pemisahan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, seperti perang, pembagian kekuasaan, hingga masalah-masalah lainnya.
Enklave  dan eksklave di dunia
Di dunia ini, cukup banyak daerah yang menjadi eksklave ataupun enklave. San Marino, Vatikan, dan Lesotho adalah contoh negara enklave. Mereka dikelilingi oleh negara lain yang membatasinya dan tidak memiliki akses langsung terhadap dunia luar. Meski hampir sama, Gambia dan Monako juga dikelilingi oleh negara lain. Bedanya, mereka memiliki akses terhadap dunia luar berupa wilayah laut.
Negara-negara tersebut boleh jadi seakan terkungkung oleh satu negara  saja. Namun, mereka masih memiliki wilayah yang menyatu. Beberapa negara  di dunia memiliki wilayah yang terpisah berupa eksklave. Wilayah ini tergabung dengan wilayah negara lain.
Oblast Kaliningrad adalah salah satu eksklave terkenal yang dimiliki negara Rusia. Salah satu provinsi Rusia ini memiliki wilayah yang  terpisah dengan daerah induknya. Untuk menuju Rusia dengan jalur darat, penduduk Kaliningrad harus melewati tiga negara pecahan Uni Soviet  lainnya, yakni Latvia, Lithuania, dan Belarus. Wilayah provinsi ini selain dikurung oleh tiga negara tadi, juga berbatasan dengan Polandia.
Cerita pemisahan Jerman pada medio 1945 hingga 1990 juga menyisakan cerita pilu mengenai enklave Berlin Barat. Kota Berlin yang berada di  tengah daerah Jerman Timur terbagi menjadi dua entitas, yakni Berlin Barat yang menjadi daerah pendudukan AS, Prancis, dan Inggris serta  Berlin Timur yang menjadi daerah pendudukan Uni Sovyet. Berlin Barat dibangun dengan sistem kapitalis sedangkan Berlin Timur dibangun dengan sistem komunis.
Disparitas ekonomi di kedua Berlin membuat penduduk Berlin Timur ingin menyeberang ke Berlin Barat. Untuk mencegah eksodus yang semakin banyak, pihak Jerman Timur yang didukung oleh Uni Sovyet membangun tembok Berlin yang terkenal itu.Â