Laman twitter saya dua hari ini sedang ramai membicarakan salah satu fenomena yang membuat miris, tertawa, tapi juga menyesakkan dada.
Tak lain dan tak bukan adalah booming-nya kegiatan meet and greet para Muser dan Tiktoker (sebutan bagi pengguna aplikasi Musical.ly dan Tik Tok). Sebenarnya, bagi saya yang pernah muda dan mengalami masa remaja, kegiatan ini bisa dibilang wajar. Namanya anak muda, siapa sih yang tak ingin masa terindah dalam hidupnya berakhir hanya di depan meja belajar saja.
Bahkan, pada 2012 saat masih kuliah, konser Big Bang di Jakarta pernah saya datangi. Uang beberapa ratus ribu melayang untuk melampiaskan hasrat melihat dari jauh boy band K-POP yang digawangi oleh GD, TOP, Seungri, Taeyang, dan Daesung ini. Saya juga pernah menghamburkan uang demi melihat konser dan kegiatan handshake JKT48 di teaternya.
Menyesalkah saya? Tidak. Saya tidak menyesal. Sebagai penggemar yang bisa dibilang cukup die hard, uang sebanyak itu sebanding dengan apa yang saya dapat.Â
Suguhan lagu yang begitu banyak, atraksi panggung dan menarik dan yang paling penting saya hafal lagu-lagu yang mereka bawakan membuat saya tak menyesal. Meski, kalau saya berpikir lebih jauh lagi untuk saat ini, rasanya kok sayang sekali. Namun, kembali ke kodrat awal sebagai remaja, paling tidak saya punya pengalaman dan bisa menceritakan pengalaman berharga ini kepada anak cucu kelak.
Kembali ke fokus bahasan. Saya cukup ikhlas jika membayar ratusan ribu untuk menonton konser Big Bang, Agnes Monica, JKT48, atau sederet artis lain yang memang saya akui kualitasnya hebat.
Nah, yang saya tidak ikhlas adalah meet and greet (MnG) ini dilakukan oleh para artis Tik Tok yang 100 persen dari mereka saya tidak kenal. Dan mungkin sebagian besar dari orang-orang terdekat saya juga tak kenal. Tapi, bagi para penggila Tik Tok yang didominasi anak SD kelas atas, SMP, dan SMA, mereka adalah superstar.
adik-adik sekalian, duit 300rb itu banyak Lo, bisa buat makan sekeluarga selama 1minggu lebih kalo mau irit. MnG gak berguna gini buat apaan? Orangtua jungkir balik nyari duit cuma di abisin buat ntn kalian yg jungkir balik bikin vid tiktok? Astaghfirullah pic.twitter.com/gN76SD6AtA--- Mr.Grey (@___agree) June 10, 2018
Mereka adalah pujaan hati yang (meski saya tidak ikhlas) levelnya sama dengan Big Bang, Agnes Monica, dan artis-artis lain yang konsernya pernah saya saksikan. Mengapa "level" nya sama? Karena harga yang dibanderol untuk acara MnG ini tidak main-main untuk ukuran anak sekolah. Paling murah, tiket yang harus mereka bayar adalah 100 ribu rupiah. Bahkan, untuk kelas VVIP, yang mendapat keuntungan duduk di bangku depan dan persis beberapa sentimeter dari para artis ini, harga yang dibanderol bisa mencapai 350 ribu rupiah.
Entah kenapa, saya kok tiba-tiba ngilu merasakan ini. Bukan saya tak suka dengan kreativitas mereka, namun kembali lagi sebagai profesi saya sebagai guru yang menyayangkan aktivitas MnG berbayar ini. Memang, para pelaksana bisa menjadikan momentum MnG ini sebagai pangsa pasar yang menjanjikan.