"Terus, jeng. Ini jadi gimana?" Pertanyaan saya ulang terus. sudah pukul 17.00 tepat. Buka kurang 20 menitan.
"Oke, kita break dulu. Sambil berpikir mau makan apa," kata sang tetua adat.
"Padang coret, XXXFC coret. Lalapan coret. Lah, yang bisa dibeli ya tahu telur depan itu," kata Bu Amel.
"Ya sudahlah, jeng. Nasib kita ya. Dua hari buka sama tahu telur terus," kata saya seraya tersenyum sinis. Nasib honorer oh honorer. Saya lantas agak gonta menuju dapur.
"Mau ke mana jeng?" tanya Bu Desti.
"Ke dapur ambil piring. Aku mau buka di Indonesia saja. Finland kejauhan jeng."
"Hahahahaha," mereka semua tertawa.
Belum langkah saya menuju dapur usai, saya melihat seorang pria dengan seragam XXXFC yang khas menuju ruang TU.
"Permisi. Ini SD WWW ya. Apa benar ada yang namanya Bu Amel, guru kelas 1?" tanyanya.
Saya memandang takjub ke sosoknya yang seperti pahlawan super. Dua tas keresek dengan dua nasi kotak, dua puding, dan dua minuman float. Duh, rezeki anak sholeh.
"Wah betul, betul mas. Itu orangnya!" saya lantas bersorak sambil menunjuk Bu Amel. Yang saya tunjuk bingung dan menghampiri kami di pintu ruang TU.