"Pertanyaan bagus. Tempat ini dikelola oleh PT Jasa Tirta. Jangan membayangkan tempat ini sebagai tempat wisata ya karena sebenarnya tempat ini adalah tempat konservasi mata air. PT Jasa Tirta menjaga permulaan aliran air Sungai Brantas tetap jernih dan lestari."
"Jadi, kita tidak boleh datang ke tempat itu, Pak?"
"Siapa bilang tidak boleh datang ke sini? Kalian pasti boleh datang. Mengingat ini bukan tempat wisata, makanya tempat ini masih sepi. Meskipun sangat bagus, namun kita tak boleh bertindak sesuka hati. Contohnya, membuang sampah sembarangan, menginjak tanaman, atau bahkan mengotori sungai yang mengalir. Kalian boleh menikmati suasana pegunungan yang sangat sejuk. Apalagi, jika kalian mau berjalan-jalan di sana, kalian akan menemukan banyak tanaman dan hewan yang bisa dipelajari. Seru, kan?"
"Wah, kalian suka sekali berenang  ya. Sayangnya, kalian tidak bisa mandi di sana. Tapi, kalian bisa merasakan segarnya air yang mengalir dari titik permulaan Sungai Brantas ini. Coba kalian amati gambar di bawah ini. Apa yang bisa kalian simpulkan?"
"Dan tak ada polutan di sana. Saya jadi ingin membasuh muka di sana. Pasti segar sekali!"
"Saya, Pak. Tak jauh dari rumahku juga ada beberapa pabrik rokok yang juga membuang limbahnya langsung ke Sungai Brantas. Jadi, saya pernah melihat air yang mengalir di Sungai Brantas berwarna coklat kehitaman pada jam-jam tertentu."
"Wah, cerita yang menarik. Namun, tahukah kalian bahwa sebenarnya, tak jauh dari hulu Sungai Brantas ini pencemaran sudah terjadi. Banyak petani yang menggunakan pestisida buatan langsung ke aliran Sungai Brantas. Nah, ayo siapa yang tahu dampak negatif pestisida bagi aliran air di sungai?"