Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perjalanan Pasukan Air di Sungai Brantas

4 Mei 2018   21:35 Diperbarui: 4 Mei 2018   22:23 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Sungai Brantas yang berjarak 35 km dari arboretum. - Dokumen Pribadi

"Sebagian akan diserap akar tanaman menjadi air tanah, Pak. Sebagian lagi akan mengalir menuju laut melalui sungai."

"Iya, tepat sekali. Air yang turun akan menjadi dua macam, yakni air tanah dan air permukaan. Air tanah akan masuk ke dalam tanah sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber air. Sedangkan air permukaan akan mengalir melalui sungai yang akan kembali menuju laut. Nah, berbicara mengenai sungai, ada yang tahu, sungai apa yang mengalir di provinsi kita tinggal yakni Jawa Timur?"

"Sungai Brantas, Pak."

"Iya, benar. Sungai Brantas. Lalu, Sungai Brantas itu pertama kali mengalir dari mana ya?"

"Tidak tahu, Pak."

"Nah, dengarkankan penjelasan Bapak ya."

"Baik, Pak."

"Di sebuah desa bernama Sumber Brantas, Kota Wisata Batu, terdapat titik permulaan aliran Sungai Brantas. Sungai terpanjang di Jawa Timur ini mengaliri daerah di sekitar kota-kota di Jawa Timur. Membentang dari pegunungan, menuju permukiman padat penduduk, membuat sawah di dataran rendah teraliri air, hingga terpecah menjadi dua aliran sebelum menuju laut lepas yakni Selat Madura."

"Jauh tidak tempatnya, Pak?"

"Tidak jauh. Kalau kalian sedang berjalan-jalan ke Wisata Air Panas Cangar, kalian akan menemukan tempat ini. Dekat dari jalan raya, kalian akan disambut oleh pepohonan rindang dan area perkebunan sawi penduduk".

Jalan menuju sumber air. - Dokumen Pribadi
Jalan menuju sumber air. - Dokumen Pribadi
"Siapa yang menjaga tempat itu, Pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun