Pertanyaan konyol itu selalu menjadi pertanyaan utama dari rekan-rekan yang akan mengunjungi Kota Wisata Batu dan para driverojek online yang membawa saya ketika berada di luar kota.
Ketika mereka menemukan hasil pencarian tempat-tempat wisata yang ada di Malang, kata kunci utamanya adalah Batu. Ketika mereka menemukan tempat-tempatinstagramabel dengan latar belakang berbagai pegunungan, yang keluar adalah daerah dengan kata kunci Batu. Dan ketika mereka menemukan aneka tempat hiburan keluarga, kata kuncinya pun sama, Batu. Bahkan ketika mereka menemukan oleh-oleh khas Malang, maka yang ada adalah segala hal tentang Batu. Apel, dan segala macam olahan keripiknya. Lantas, apa bedanya Batu dan Malang ?
Malang Raya
Malang Raya menempati daerah bagian tengah selatan Jawa Timur yang dilintasi oleh pegunungan dan terdapat beberapa gunung besar. Maka tak heran, daerah ini banyak menyimpan potensi alam yang luar biasa yang cocok untuk pariwisata. Nah, sedikit penjalasan tadi membuka pencerahan sedikit tentang Batu. Jadi, Batu adalah bagian dari Malang Raya. Sehingga, banyak orang yang menyebutnya sebagai Batu, Malang.
Penyebutan ini tak lepas dari sejarah panjang Batu yang merupakan bagian dari Kabupaten Malang. Dulunya, Batu adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Meskipun hanya berstatus kecamatan pada awalnya, namun perkembangan Batu sangatlah pesat. Perkembangan ini ditunjang oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Batu. Batu pun tumbuh menjadi kecamatan yang paling maju dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Malang.
Perkembangan yang pesat ini membuat Batu dinaikkan statusnya menjadi Kota Administratif pada 6 Maret 1993. Yang dulu SD pernah menyimak pelajaran IPS pasti tahu apa itu yang disebut Kota Administratif. Tepat sekali. Kota Administratif adalah suatu wilayah, baik kecamatan maupun  gabungan kecamatan yang akan dipersiapkan sebagai kota otonom. Kota Administratif juga memiliki walikota, namun tak memiliki perwakilan DPRD layaknya kota lainnya.
Selama menjadi Kota Administratif, Kota Batu semakin tumbuh. Banyak wisatawan yang datang sehingga pendapatan daerah ini semakin meningkat. Selepas reformasi, keberadaan kota administratif dihapuskan. Kota Administratif yang belum siap untuk menjadi daerah otonom sendiri dileburkan kembali ke kabupaten induknya. Salah satunya adalah Jember. Nah untuk Batu sendiri, karena sudah mampu menjadi kota otonom, maka oleh pemerintah pusat dinaikkan statusnya menjadi Kota Batu.
Jumlah yang cukup besar dan akan terus meningkat, mengingat pembangunan tempat wisata masih terus dilakukan. Hanya dalam kurun waktu 16 tahun, Kota Batu berhasil terus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)nya. Sektor pariwisata Kota Batu sendiri menyumbang sekitar 65 % dari PAD totalnya. Jumlah yang cukup signifikan. Meski sayang pada 2017 kemarin sang walikota tertangkap tangan oleh KPK karena kasus dugaan korupsi.
Sumber Bacaan :(1)(2)(3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H