Tentu, hal itu bukanlah pekerjaan mudah karena membutuhkan proses yang panjang dan dukungan dari lingkungan sekitar. Para ahli menyebutkan bahwa perlu pendampingan khusus bagi remaja yang bermasalah dan tidak lantas menyalahkan mereka 100% dengan membabi buta.
Dari pemahaman ini, sirkuit empati yang bisa menyebabkan orang bisa menjadi baik atau buruk disebabkan oleh 3 faktor utama, yakni gen, pola asuh, dan keadaan lingkungan sekitar. Variasi gen dari keluarga ternyata dapat memperkuat sirkuit ini. Sebaliknya, adanya cedera otak dan stres berkepanjangan akan menurunkan daya kerja otak sosial tersebut.Â
Masa kecil yang hangat juga akan membuat anak tumbuh dengan empati tinggi dibandingkan dengan masa kecil yang penuh dengan drama pertikaian orang tua. Terakhir dan yang cukup penting, pergaulan anak dengan teman yang memiliki kadar empati tinggi juga akan membuat anak menjadi pribadi dengan jiwa sosial tinggi berbanding terbalik dengan pergaulan penuh kawan yang egois, agresif, dan konsumtif.
Sebagai penutup, kita tak akan mampu dan tak boleh bermimpi menjadikan anak sebagai pribadi yang altruis ekstrem. Namun, kita tak juga mau anak kita menjadi cenderung psikopat yang merugikan orang di sekitarnya. Maka, didiklah anak semaksimal mungkin sehingga ia memiliki pribadi yang dominan altruis serta berguna dan bermanfaat bagi orang di sekitarnya. Sebagai orang bergama, mendidik anak sesuai tuntunan agama masing-masing adalah cara terbaik agar mereka bisa menjadi pribadi yang diharapkan.
Sekian, mohon maaf jika ada kesalahan. Salam
Sumber :
Luar jaringan:
Majalah Nat Geo Edisi Februari, 2018.Â
Dalam jaringan :
(1)(2)