Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Disiplin Menabung Bisa Menghangatkan Keluarga Kami

1 Maret 2018   08:45 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:33 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepupu yang asyik main air di Sumber Maron. (Dokpri).

Masih segar dan baru ditangkap beberapa saat, menjadikan cita rasa ikan-ikan tersebut tiada duanya. Ditambah lauk pauk yang kami bawa dari rumah, hidangan yang tersaji semakin menyemarakkan makan siang pada hari libur itu. Kami bertukar masakan dan mencoba satu per satu hidangan yang tersaji di tengah gazebo tersebut. Dengan penuh rasa syukur, kami sangat senang bisa berbagi kehangatan keluarga meski dengan cara sederhana.

Menikmati santapan aneka ikan bakar di Dempok, Pagak, Malang. (Dokpri).
Menikmati santapan aneka ikan bakar di Dempok, Pagak, Malang. (Dokpri).
Tak hanya ke tempat tersebut, kegiatan  berlibur bersama juga kami laksanakan secara rutin dan berkala. Aneka obyek wisata lain, baik dalam kota maupun luar kota juga kami tuju. Bahkan, kami pernah menyewa satu bus khusus untuk mengunjungi Kota Magelang. Ketika itu, momen Hari Raya Idul Fitri menjadi penanda bagi kami untuk menjalin silaturahmi dengan salah satu kerabat dari nenek di kota tersebut. 

Kami nekat melakukan perjalanan itu karena sang kerabat sudah lama tak bertemu dengan kami. Alhasil, pada hari-H Idul Fitri, rombongan bus yang mengantarkan kami berangkat dan melintasi Jalan Lintas Provinsi Jawa Timur, DIY, dan Jawa Tengah. Bersua dengan kerabat adalah momen paling membahagiakan. Kami telah dinanti dan disambut hangat oleh segenap keluarga di sana. Rasa haru akibat memendam kangen yang mendalam akhirnya terobati. Kehangatan keluarga yang kami rindukan bisa kembali kami rasakan.

Kerabat dari nenek (duduk paling kiri) bercerita banyak tentang keluarga kami. (Dokpri).
Kerabat dari nenek (duduk paling kiri) bercerita banyak tentang keluarga kami. (Dokpri).
Para sepupu yang beranjak dewasa beraksi di Alun-alun Magelang. (Dokpri).
Para sepupu yang beranjak dewasa beraksi di Alun-alun Magelang. (Dokpri).
Tingkah sepupu cilik di dek bus (Dokpri).
Tingkah sepupu cilik di dek bus (Dokpri).
Aneka perjalanan ke tempat wisata lain juga sering kami lakukan. Banyak orang di sekitar kami yang heran mengapa kami bisa jalan-jalan dengan frekuensi yang cukup sering. Sebenarnya, rahasia utama dari salah satu cara untuk berbagi kehangatan keluarga tersebut adalah menabung. 

Kami berusaha untuk teratur dalam menabung setiap minggu agar rencana jalan-jalan keluarga besar bisa terlaksana dengan baik. Besaran tabungan memang tak ditentukan, namun yang penting bagi kami adalah konsistensi untuk menabung. Selain itu, jika ada anggota keluarga yang kesulitan dalam mendanai acara ini, tentu tak segan anggota keluarga lain ikut membantu.

Di awal tahun, kami sudah menyusun program untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru. Meski begitu, ada kalanya kami baru memutuskan destinasi wisata dalam waktu dekat. Yang penting, kegiatan menabung terus kami lakukan sembari berpikir tujuan utama jalan-jalan selanjutnya. Kegiatan ini adalah salah satu cara yang efektif untuk menyiasati biaya perjalanan yang tinggi.

Jika ingin berbagi kehangatan keluarga dengan harga terjangkau, kami cukup piknik ke Alun-alun Kota Malang. (Dokpri).
Jika ingin berbagi kehangatan keluarga dengan harga terjangkau, kami cukup piknik ke Alun-alun Kota Malang. (Dokpri).
Kami juga membuat semacam panitia kecil yang bertugas untuk memilih kendaraan, penginapan, konsumsi, hingga dokumentasi agar perjalanan bisa dilakukan seefektif dan seefisien mungkin. Tanpa kekompakan antar anggota keluarga, acara jalan-jalan yang menambah kehangatan keluarga mustahil bisa dilakukan dengan baik.

Kami sadar, sebagai anggota keluarga besar kadang terjadi juga friksi di dalamnya. Namun kami sadar, ada sebuah momen yang harus dapat menyatukan kami. Membuat ikatan yang mulai longgar agar bisa kembali kuat. Jalan-jalan sekaligus silaturahmi adalah cara terbaik untuk menguatkan ikatan itu. 

Dalam keluarga, kadang perselisihan itu ada. Yang penting bagaimana perselisihan itu bisa cepat selesai. (Dokpri).
Dalam keluarga, kadang perselisihan itu ada. Yang penting bagaimana perselisihan itu bisa cepat selesai. (Dokpri).
Dan tentu, kehangatan keluarga kami bisa berlanjut sampai kapanpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun